Perusahaan olahan pangan multinasional Nestle memberikan donasi sebesar satu juta franc Swiss untuk mendukung aliansi global The Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) mengembangkan vaksin COVID-19.
"Vaksin yang aman dan efektif akan diperlukan untuk kembali normal. Inilah alasan mengapa kami memutuskan untuk bergabung ketika CEPI mengeluarkan panggilan mereka," kata CEO Nestlé Mark Schneider dalam siaran pers di Jakarta, Kamis.
Ia mengutarakan harapannya agar berbagai pihak lain dapat bergabung dan mendukung misi penting ini, apalagi pandemi COVID-19 telah menimbulkan banyak rasa sakit dan kesulitan untuk masyarakat dunia.
Sudah hampir enam bulan lamanya virus COVID-19 meresahkan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat dunia.
Sebagai salah satu bentuk penanganan, ilmuwan dunia tengah berusaha menemukan vaksin yang dapat melawan COVID-19 untuk menyelamatkan nyawa manusia.
Baca juga: Menristek: Pembuatan purwarupa vaksin COVID-19 masih tahap awal
Namun, pengembangan vaksin harus melewati tiga fase pengujian yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) sebelum dapat digunakan masyarakat luas, yang memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit.
CEPI adalah sebuah kemitraan global inovatif, tengah bekerja dengan cepat dan bersama-sama untuk mengembangkan vaksin COVID-19 yang aman, efektif, dan dapat diakses secara global dalam jangka waktu 12-18 bulan.
Dalam menjalankan misinya, CEPI membutuhkan bantuan dana sebesar dua miliar dolar AS.
Sebagai bentuk komitmennya dalam membantu penanganan COVID-19, Nestle mendukung upaya CEPI untuk mempercepat pengembangan vaksin COVID-19 melalui donasi itu.
Baca juga: Menristek nyatakan virus corona di Indonesia ada yang sama dengan di Eropa
CEO CEPI Richard Hatchett menyatakan, dibutuhkan upaya monumental untuk mengatasi virus corona.
"Tetapi melalui kerja sama global dan kontribusi keuangan untuk menanggapi pandemi COVID-19, para pebisnis dapat memainkan peranan mereka dalam membantu mengubah arah dari pandemi yang menghancurkan ini," ucapnya.
Baca juga: LIPI nyatakan vaksin COVID-19 belum akan ditemukan dalam waktu dekat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Vaksin yang aman dan efektif akan diperlukan untuk kembali normal. Inilah alasan mengapa kami memutuskan untuk bergabung ketika CEPI mengeluarkan panggilan mereka," kata CEO Nestlé Mark Schneider dalam siaran pers di Jakarta, Kamis.
Ia mengutarakan harapannya agar berbagai pihak lain dapat bergabung dan mendukung misi penting ini, apalagi pandemi COVID-19 telah menimbulkan banyak rasa sakit dan kesulitan untuk masyarakat dunia.
Sudah hampir enam bulan lamanya virus COVID-19 meresahkan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat dunia.
Sebagai salah satu bentuk penanganan, ilmuwan dunia tengah berusaha menemukan vaksin yang dapat melawan COVID-19 untuk menyelamatkan nyawa manusia.
Baca juga: Menristek: Pembuatan purwarupa vaksin COVID-19 masih tahap awal
Namun, pengembangan vaksin harus melewati tiga fase pengujian yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) sebelum dapat digunakan masyarakat luas, yang memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit.
CEPI adalah sebuah kemitraan global inovatif, tengah bekerja dengan cepat dan bersama-sama untuk mengembangkan vaksin COVID-19 yang aman, efektif, dan dapat diakses secara global dalam jangka waktu 12-18 bulan.
Dalam menjalankan misinya, CEPI membutuhkan bantuan dana sebesar dua miliar dolar AS.
Sebagai bentuk komitmennya dalam membantu penanganan COVID-19, Nestle mendukung upaya CEPI untuk mempercepat pengembangan vaksin COVID-19 melalui donasi itu.
Baca juga: Menristek nyatakan virus corona di Indonesia ada yang sama dengan di Eropa
CEO CEPI Richard Hatchett menyatakan, dibutuhkan upaya monumental untuk mengatasi virus corona.
"Tetapi melalui kerja sama global dan kontribusi keuangan untuk menanggapi pandemi COVID-19, para pebisnis dapat memainkan peranan mereka dalam membantu mengubah arah dari pandemi yang menghancurkan ini," ucapnya.
Baca juga: LIPI nyatakan vaksin COVID-19 belum akan ditemukan dalam waktu dekat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020