Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko mengatakan vaksin belum dapat ditemukan dalam waktu dekat atau cepat, sehingga masyarakat harus siap dengan hidup dalam kondisi normal baru berdampingan dengan COVID-19.

"Kita tidak bisa memprediksi kapan vaksin itu akan ada, bisa jadi tidak pernah ada, tapi tidak akan cepat, tidak mungkin cepat, jadi kita harus mempersiapkan kondisi normal yang baru, new normal, bahwa kita harus hidup bersama COVID-19," kata Handoko saat berkunjung ke Kantor Berita ANTARA Jakarta, Rabu.

Baca juga: LIPI kembangkan obat dan alat uji corona hingga solusi untuk UMKM

Memang para peneliti di seluruh dunia sedang berupaya menemukan vaksin COVID-19, namun saat ini belum ada hasil yang memuaskan.

Hingga saat ini, belum ada satu pun negara yang mengklaim telah menemukan vaksin COVID-19. Pemerintah Indonesia masih terus berupaya untuk mengembangkan vaksin COVID-19.

Baca juga: LIPI uji klinik imunomodulator herbal pada 90 pasien COVID-19

"Pengalaman menunjukkan vaksin itu bisa (ditemukan) belasan tahun, dan belasan tahun juga bisa tidak terjadi apa-apa, tidak muncul juga," ujarnya.

Sebagai contoh nyata, sampai sekarang ini belum ada vaksin untuk HIV, bahkan vaksin untuk malaria sudah berpuluh-puluh tahun juga belum ditemukan, tapi masyarakat bisa hidup sejak lama bersama penyakit itu.

Untuk itu, Handoko menuturkan semua harus mempersiapkan kondisi di mana tanpa vaksin, agar kegiatan ekonomi bisa berjalan kembali dalam kehidupan normal baru (new normal), karena tidak ada yang tahu kapan vaksin dan obat COVID-19 akan bisa ditemukan.

Baca juga: LIPI kirim sampel obat antiviral COVID-19 ke Jepang untuk uji in vitro

 

Pewarta: Martha Herlinawati S

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020