Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Migas Hulu Jabar (MUJ) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2019 (RUPST) di kantor MUJ, Jalan Jakarta Kota Bandung, dengan menerapkan standar protokol kesehatan, seperti pengenaan masker, penyediaan cairan pembersih terkait pandemi COVID-19 dan dalam RUPST tersebut diketahui bahwa BUMD ini berhasil mencetak laba Rp63,207 miliar selama tahun 2019.
"Dari laporan pengurus yang disampaikan kepada pemegang saham, BUMD yang bergerak di bidang bisnis energi ini menyampaikan capaian gemilang di tahun 2019 dengan membukukan laba senilai Rp63,207 miliar, dan peningkatan pembagian dividen kepada pemegang saham dengan nominal sebesar Rp38 miliar," kata Direktur Utama MUJ Begin Troys dalam siaran persnya, Rabu.
Baca juga: Kinerja BUMD Migas Hulu Jabar diapresiasi karena bisa bagi dividen
Dividen Tahun 2019 tersebut lebih besar daripada Dividen Tahun 2018 yang lalu sebesar Rp37,1 miliar.
Begin Troys mengatakan, laba dan dividen tersebut diperoleh dari hasil pengelolaan hak Participating Interest (PI) 10 persen di Wilayah Kerja Offshore North West Java (ONWJ) dan pengelolaan bisnis Jasa Penunjang Migas.
Ia mengatakan tahun 2019 merupakan tahun finalisasi pengalihan dan pengelolaan hak PI dari PHE ONWJ kepada anak usaha MUJ yaitu PT MUJ ONWJ dan MUJ melalui Anak Perusahaan MUJ ONWJ menjadi implementator pertama Permen ESDM Nomor 37 Tahun 2016 sehingga menjadi rujukan pertama juga bagi daerah-daerah lain dalam menjalankan proses pengalihan dan pengelolaan hak PI nya.
Hal tersebut juga menjadi dasar pembentukan Unit Bisnis Konsultan dan Manajemen yang proyek perdananya menjadi Konsultan PI bagi BUMD Provinsi Lampung.
“Capaian MUJ di Tahun 2019 tak dapat dipisahkan dengan apa yang sudah kami lakukan di tahun 2018 dan tahun-tahun sebelumnya terkait proses pengalihan dan pengelolaan hak PI. Selain itu, di tahun 2019 kita juga sudah memulai mengembangkan usaha ketenagalistrikan, infrastruktur energi, jasa usaha konsultan PI dan beberapa proyek Total Energi Solution di Jawa Barat.” ungkap Begin.
Baca juga: PT Migas Hulu Jabar bidik kerja sama dengan BIJB
Begin menambahkan, modal kesuksesan 2019 MUJ langsung memperkuat daya dukung perseroan sehingga sesuai arahan dan dukungan Biro BUMD dan Investasi, MUJ segera melakukan perbaikan Rencana Bisnis Perseroan, termasuk penguatan visi dan misi MUJ yang selaras dengan visi Gubernur Ridwan Kamil yakni Jabar Juara Lahir Batin.
Penguatan itu dijalankan dengan mulai melakukan ekspansi usaha baru di sektor Jasa Penunjang Migas Bidang Ketenagalistrikan melalui unit usaha baru, serta tiga Unit Bisnis lain yang secara khusus memiliki potensi dan mulai memberikan kontribusi pendapatan di Tahun 2019.
“Beberapa kegiatan usaha juga kita jalankan melalui sinergi dengan BUMD di Jabar atau di luar Jabar. Ke depan, usaha yang sudah dirintis tahun 2019 akan dilanjutkan & dikembangkan di tahun 2020 sehingga pendapatan MUJ ke depan meningkat tidak hanya dari pengelolaan hak PI,” tutur Begin.
“Kami senantiasa optimis bahwa MUJ ke depan akan lebih baik lagi. Untuk menopang pertumbuhan usaha yang prospektif, internal MUJ akan terus memperbaiki diri, berinovasi dan memperkuat sinergi dalam upaya menjaga & mengoptimalkan semua daya dukung perseroan demi terciptanya bisnis yang sustainable dan senantiasa memberikan manfaat bagi Jawa Barat,” lanjut Begin.
Kebermanfaatan itu juga yang dijalankan perusahaan dengan menjalankan fungsi tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR) di empat sektor program Ekonomi dan Pembangunan Daerah, Lingkungan, Kesehatan serta pendidikan dan kebudayaan.
“CSR ini bagian dari tanggung jawab sosial kami sebagai perusahaan untuk dirasakan manfaatnya langsung oleh masyarakat,” ujar Begin.
Sementara itu Kepala Biro BUMD dan Investasi Noneng Komara Nengsih, mengapresiasi BUMD asuhannya yang kembali meraih kinerja positif di tahun 2019.
Selain laba dan pemberian dividen, MUJ juga aktif memberikan manfaat secara langsung kepada masyarakat melalui program kerja CSR-nya.
“Kami berterima kasih kepada jajaran MUJ sudah bekerja keras sehingga menghasilkan laba, dividen dan juga (CSR) untuk masyarakat Jabar,” kata Noneng.
Dia menilai MUJ kini menjadi salah satu BUMD yang juga masuk dalam kategori sehat dalam menjalankan usaha karena berbasis pada Good Corporate Governance (GCG) atau tata kelola perusahaan yang baik.
“Pada laporan keuangan Tahun 2019 MUJ termasuk dalam kategori sehat dan menunjukkan bahwa MUJ telah menjalankan GCG secara konsisten. Penerapan GCG ini merupakan salah satu indikator yang dilihat investor," kata dia.
Noneng meminta MUJ untuk terus berinovasi dalam pengembangan bisnisnya, apalagi disaat kondisi krisis global yang menggerus banyak sektor, salah satunya usaha migas.
“MUJ sekarang harus kreatif untuk menjawab tantangan kondisi terkini dimana harga minyak dunia turun secara global,” katanya.
Ketua Komisi III DPRD Jawa Barat Cucu Sugyati menyatakan serupa.
“Capaian MUJ bisa memberikan dividen yang besar ke Jabar dalam dua tahun berturut-turut merupakan kinerja yang luar biasa. Semoga tahun-tahun berikutnya terus memberikan kontribusi positif bagi pembangunan Jawa Barat,” kata Cucu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Dari laporan pengurus yang disampaikan kepada pemegang saham, BUMD yang bergerak di bidang bisnis energi ini menyampaikan capaian gemilang di tahun 2019 dengan membukukan laba senilai Rp63,207 miliar, dan peningkatan pembagian dividen kepada pemegang saham dengan nominal sebesar Rp38 miliar," kata Direktur Utama MUJ Begin Troys dalam siaran persnya, Rabu.
Baca juga: Kinerja BUMD Migas Hulu Jabar diapresiasi karena bisa bagi dividen
Dividen Tahun 2019 tersebut lebih besar daripada Dividen Tahun 2018 yang lalu sebesar Rp37,1 miliar.
Begin Troys mengatakan, laba dan dividen tersebut diperoleh dari hasil pengelolaan hak Participating Interest (PI) 10 persen di Wilayah Kerja Offshore North West Java (ONWJ) dan pengelolaan bisnis Jasa Penunjang Migas.
Ia mengatakan tahun 2019 merupakan tahun finalisasi pengalihan dan pengelolaan hak PI dari PHE ONWJ kepada anak usaha MUJ yaitu PT MUJ ONWJ dan MUJ melalui Anak Perusahaan MUJ ONWJ menjadi implementator pertama Permen ESDM Nomor 37 Tahun 2016 sehingga menjadi rujukan pertama juga bagi daerah-daerah lain dalam menjalankan proses pengalihan dan pengelolaan hak PI nya.
Hal tersebut juga menjadi dasar pembentukan Unit Bisnis Konsultan dan Manajemen yang proyek perdananya menjadi Konsultan PI bagi BUMD Provinsi Lampung.
“Capaian MUJ di Tahun 2019 tak dapat dipisahkan dengan apa yang sudah kami lakukan di tahun 2018 dan tahun-tahun sebelumnya terkait proses pengalihan dan pengelolaan hak PI. Selain itu, di tahun 2019 kita juga sudah memulai mengembangkan usaha ketenagalistrikan, infrastruktur energi, jasa usaha konsultan PI dan beberapa proyek Total Energi Solution di Jawa Barat.” ungkap Begin.
Baca juga: PT Migas Hulu Jabar bidik kerja sama dengan BIJB
Begin menambahkan, modal kesuksesan 2019 MUJ langsung memperkuat daya dukung perseroan sehingga sesuai arahan dan dukungan Biro BUMD dan Investasi, MUJ segera melakukan perbaikan Rencana Bisnis Perseroan, termasuk penguatan visi dan misi MUJ yang selaras dengan visi Gubernur Ridwan Kamil yakni Jabar Juara Lahir Batin.
Penguatan itu dijalankan dengan mulai melakukan ekspansi usaha baru di sektor Jasa Penunjang Migas Bidang Ketenagalistrikan melalui unit usaha baru, serta tiga Unit Bisnis lain yang secara khusus memiliki potensi dan mulai memberikan kontribusi pendapatan di Tahun 2019.
“Beberapa kegiatan usaha juga kita jalankan melalui sinergi dengan BUMD di Jabar atau di luar Jabar. Ke depan, usaha yang sudah dirintis tahun 2019 akan dilanjutkan & dikembangkan di tahun 2020 sehingga pendapatan MUJ ke depan meningkat tidak hanya dari pengelolaan hak PI,” tutur Begin.
“Kami senantiasa optimis bahwa MUJ ke depan akan lebih baik lagi. Untuk menopang pertumbuhan usaha yang prospektif, internal MUJ akan terus memperbaiki diri, berinovasi dan memperkuat sinergi dalam upaya menjaga & mengoptimalkan semua daya dukung perseroan demi terciptanya bisnis yang sustainable dan senantiasa memberikan manfaat bagi Jawa Barat,” lanjut Begin.
Kebermanfaatan itu juga yang dijalankan perusahaan dengan menjalankan fungsi tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR) di empat sektor program Ekonomi dan Pembangunan Daerah, Lingkungan, Kesehatan serta pendidikan dan kebudayaan.
“CSR ini bagian dari tanggung jawab sosial kami sebagai perusahaan untuk dirasakan manfaatnya langsung oleh masyarakat,” ujar Begin.
Sementara itu Kepala Biro BUMD dan Investasi Noneng Komara Nengsih, mengapresiasi BUMD asuhannya yang kembali meraih kinerja positif di tahun 2019.
Selain laba dan pemberian dividen, MUJ juga aktif memberikan manfaat secara langsung kepada masyarakat melalui program kerja CSR-nya.
“Kami berterima kasih kepada jajaran MUJ sudah bekerja keras sehingga menghasilkan laba, dividen dan juga (CSR) untuk masyarakat Jabar,” kata Noneng.
Dia menilai MUJ kini menjadi salah satu BUMD yang juga masuk dalam kategori sehat dalam menjalankan usaha karena berbasis pada Good Corporate Governance (GCG) atau tata kelola perusahaan yang baik.
“Pada laporan keuangan Tahun 2019 MUJ termasuk dalam kategori sehat dan menunjukkan bahwa MUJ telah menjalankan GCG secara konsisten. Penerapan GCG ini merupakan salah satu indikator yang dilihat investor," kata dia.
Noneng meminta MUJ untuk terus berinovasi dalam pengembangan bisnisnya, apalagi disaat kondisi krisis global yang menggerus banyak sektor, salah satunya usaha migas.
“MUJ sekarang harus kreatif untuk menjawab tantangan kondisi terkini dimana harga minyak dunia turun secara global,” katanya.
Ketua Komisi III DPRD Jawa Barat Cucu Sugyati menyatakan serupa.
“Capaian MUJ bisa memberikan dividen yang besar ke Jabar dalam dua tahun berturut-turut merupakan kinerja yang luar biasa. Semoga tahun-tahun berikutnya terus memberikan kontribusi positif bagi pembangunan Jawa Barat,” kata Cucu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020