Perusahaan asal Swedia H&M membantu penanganan COVID-19 di Provinsi Jawa Barat (Jabar) dengan memproduksi masker bedah dan alat pelindung diri (APD) yang akan didistribusikan ke sejumlah rumah sakit rujukan di provinsi tersebut.
"Bantuannya sudah kami terima minggu lalu dan sudah disalurkan," kata Gubernur Jabar M Ridwan Kamil saat melakukan video conference penerimaan simbolis bantuan bersama Country Manager Production H&M Jessica Vilhelmsson, dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat.
Pemerintah Provinsi Jabar melalui Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar menerima bantuan 65 ribu masker bedah (medis) dan 500 alat pelindung diri (APD) dari perusahaan ritel fesyen asal Swedia, H&M, untuk penanganan COVID-19 di Jabar.
Baca juga: Lima korporasi sambut baik program keluarga asuh di Kota Bogor
Gubernur Jabar sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Ridwan Kamil mengatakan, bantuan masker bedah dan APD diterima pekan lalu dan sudah didistribusikan ke sejumlah rumah sakit rujukan di Jabar.
Kang Emil menambahkan, meskipun saat ini persediaan APD untuk tenaga medis dinilai cukup dengan tren pasien yang dirawat di rumah sakit menurun dan tingkat kesembuhan meningkat, namun bantuan itu dipersiapkan untuk mengantisipasi adanya gelombang kedua pandemi COVID-19.
"APD ini dapat memperkuat terutama dalam mengantisipasi jika terjadi gelombang kedua COVID-19 selama vaksin belum ditemukan," kata Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil..
Dalam pertemuan dalam jaringan itu, Kang Emil turut melaporkan sejumlah berita baik dalam penanggulangan pandemi global itu di Jabar kepada pihak H&M. Kang Emil pun berharap agar pandemi segera diatasi sehingga perekonomian bisa kembali beroperasi dengan normal.
Baca juga: Iforte salurkan bantuan paket sembako ke Pemkot Bandung
"Mudah-mudahan kondisi ini terus membaik dan perekonomian berjalan lagi termasuk para pekerja di H&M dapat beraktivitas kembali, namun tetap dengan protokol kesehatan," tuturnya.
Selain itu, Kang Emil berujar bahwa Pemerintah Provinsi Jabar memiliki hubungan baik dengan perusahaan ritel yang memiliki gerai di 62 negara itu. Dirinya pun sempat bertemu pihak H&M dalam agenda kunjungan kerja ke Swedia tahun lalu.
"Terima kasih banyak (atas bantuannya), saya rasa masyarakat Jabar pun sudah mengetahui H&M, sudah tidak asing," ujar Kang Emil.
Adapun selain dari H&M, bantuan asing untuk penanganan COVID-19 di Jabar juga datang dari berbagai kalangan, di antaranya dari Korea Selatan berupa 5 ribu test kit metode Polymerase Chain Reaction (PCR), APD dari co-founder Alibaba Group Jack Ma, serta dari perusahaan asal Swedia lainnya, yakni IKEA.
Pemerintah Provinsi Jabar juga terus mendorong inovasi dari akademisi, pengusaha, hingga komunitas, di antaranya produksi reagen PCR dari PT Biofarma, ventilator dari PT Dirgantara Indonesia dan Pindad, serta teranyar dua alat tes, Rapid Test 2.0 dan Surface Plasmon Resonance (SPR), hasil penelitian ITB dan Unpad. Selain itu, hampir 50 persen alat Rapid Diagnostic Test (RDT) di Jabar merupakan donasi dari Yayasan Buddha Tzu Chi.
Baca juga: PLN Grup Wilayah Jawa Barat salurkan bantuan APD ke RSHS Bandung
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Bantuannya sudah kami terima minggu lalu dan sudah disalurkan," kata Gubernur Jabar M Ridwan Kamil saat melakukan video conference penerimaan simbolis bantuan bersama Country Manager Production H&M Jessica Vilhelmsson, dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat.
Pemerintah Provinsi Jabar melalui Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar menerima bantuan 65 ribu masker bedah (medis) dan 500 alat pelindung diri (APD) dari perusahaan ritel fesyen asal Swedia, H&M, untuk penanganan COVID-19 di Jabar.
Baca juga: Lima korporasi sambut baik program keluarga asuh di Kota Bogor
Gubernur Jabar sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Ridwan Kamil mengatakan, bantuan masker bedah dan APD diterima pekan lalu dan sudah didistribusikan ke sejumlah rumah sakit rujukan di Jabar.
Kang Emil menambahkan, meskipun saat ini persediaan APD untuk tenaga medis dinilai cukup dengan tren pasien yang dirawat di rumah sakit menurun dan tingkat kesembuhan meningkat, namun bantuan itu dipersiapkan untuk mengantisipasi adanya gelombang kedua pandemi COVID-19.
"APD ini dapat memperkuat terutama dalam mengantisipasi jika terjadi gelombang kedua COVID-19 selama vaksin belum ditemukan," kata Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil..
Dalam pertemuan dalam jaringan itu, Kang Emil turut melaporkan sejumlah berita baik dalam penanggulangan pandemi global itu di Jabar kepada pihak H&M. Kang Emil pun berharap agar pandemi segera diatasi sehingga perekonomian bisa kembali beroperasi dengan normal.
Baca juga: Iforte salurkan bantuan paket sembako ke Pemkot Bandung
"Mudah-mudahan kondisi ini terus membaik dan perekonomian berjalan lagi termasuk para pekerja di H&M dapat beraktivitas kembali, namun tetap dengan protokol kesehatan," tuturnya.
Selain itu, Kang Emil berujar bahwa Pemerintah Provinsi Jabar memiliki hubungan baik dengan perusahaan ritel yang memiliki gerai di 62 negara itu. Dirinya pun sempat bertemu pihak H&M dalam agenda kunjungan kerja ke Swedia tahun lalu.
"Terima kasih banyak (atas bantuannya), saya rasa masyarakat Jabar pun sudah mengetahui H&M, sudah tidak asing," ujar Kang Emil.
Adapun selain dari H&M, bantuan asing untuk penanganan COVID-19 di Jabar juga datang dari berbagai kalangan, di antaranya dari Korea Selatan berupa 5 ribu test kit metode Polymerase Chain Reaction (PCR), APD dari co-founder Alibaba Group Jack Ma, serta dari perusahaan asal Swedia lainnya, yakni IKEA.
Pemerintah Provinsi Jabar juga terus mendorong inovasi dari akademisi, pengusaha, hingga komunitas, di antaranya produksi reagen PCR dari PT Biofarma, ventilator dari PT Dirgantara Indonesia dan Pindad, serta teranyar dua alat tes, Rapid Test 2.0 dan Surface Plasmon Resonance (SPR), hasil penelitian ITB dan Unpad. Selain itu, hampir 50 persen alat Rapid Diagnostic Test (RDT) di Jabar merupakan donasi dari Yayasan Buddha Tzu Chi.
Baca juga: PLN Grup Wilayah Jawa Barat salurkan bantuan APD ke RSHS Bandung
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020