Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat, akan menggunakan kantor Keluarga Berencana (KB) Provinsi Jawa Barat yang dekat dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut untuk dijadikan ruang isolasi penanganan wabah COVID-19 bagi warga Garut yang telanjur mudik dengan kondisi sakit.

"Itu (ruang isolasi) buat yang datang ke Garut dalam kondisi mencurigakan. Kalau dalam keadaan sehat tidak di tempat itu," kata Bupati Garut Rudy Gunawan di Pos Pemeriksaan Kadungora, Garut, Jumat.

Ia menuturkan, kantor KB itu memiliki kapasitas ruangan cukup banyak atau sekitar 60 tempat tidur yang siap digunakan dalam penanganan wabah COVID-19.

"Itu sudah ada, kami siapkan 60 bed," katanya.

Ia menuturkan, Pemkab Garut terus melakukan pengawasan dan mengimbau bagi seluruh warga Garut yang berada di luar kota agar tidak mudik selama darurat wabah COVID-19.

Baca juga: Bupati Garut siap tertibkan toko yang mengundang kerumunan warga

Apabila ada warga Garut yang sudah telanjur mudik karena lolos dari pemeriksaan petugas, kata dia, sebaiknya melaporkan kondisi kesehatannya ke petugas kesehatan setempat, kemudian mengisolasi diri.

"Kalau sudah pulang, kita susah memulangkan mereka yang sudah sampai, kami cek kesehatannya, dan dia harus isolasi mandiri, kami pantau juga melalui petugas desa," katanya.

Jika hasil pemantauan kondisi kesehatannya tidak baik, kata Bupati, maka orang yang bersangkutan itu akan menjalani penanganan medis di ruang isolasi kantor KB.

"Kalau memang sudah terlalu banyak (pemudik) dan kesehatannya tidak baik, kami tempatkan di bekas kantor KB provinsi di samping rumah sakit," katanya.

Baca juga: Pedagang di Pasar Induk Garut keluhkan sepinya pembeli saat PSBB
 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020