Satgas COVID-19 Cianjur mengimbau orang dalam pemantauan yang sebagian besar pemudik dari zona merah, benar-benar melakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari untuk memastikan kesehatan dan tidak membawa virus corona baru itu ke kampung halamannya.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur dr Yusman Faisal di Cianjur, Kamis (30/4), mengatakan saat ini jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) yang menjalani perawatan di rumah sakit di Cianjur, rata-rata tidak memiliki riwayat bepergian atau pulang dari zona merah, seperti Jabodetabek atau Bandung.
"Seperti PDP yang meninggal hari ini bertambah menjadi delapan orang dengan gejala layaknya terpapar COVID-19, kami sudah mengambil swab-nya untuk dikirim ke laboratorium. Pasien yang meninggal tersebut tidak memiliki riwayat perjalanan sehingga kami menunggu hasil swab-nya," katanya.
Baca juga: Polres Cianjur tutup beberapa jalan protokol kurangi volume kendaraan
Pihaknya mengimbau warga, khususnya pemudik dan ODP, untuk tetap waspada karena dapat tertular atau menularkan pada orang sekitar akibat melalaikan kewajiban isolasi rumah selama 14 hari dan tidak melakukan aktivitas hingga benar-benar sehat dan tidak membawa virus berbahaya.
Hingga saat ini, ungkap dia, jumlah ODP di Cianjur mengalami peningkatan seiring dengan maraknya pemudik yang tetap memaksa pulang dengan berbagai alasan.
Hingga Kamis (30/4), katanya, dua orang positif menjalani perawatan, ODP 697 orang, PDP 27 orang, dan delapan meninggal dunia.
"Untuk dua orang pasien positif hingga saat ini masih menjalani perawatan intensif di ruang isolasi RSUD Cianjur. Kami masih melakukan penelusuran terhadap keluarga dan orang yang sempat berinteraksi dengan keduanya, agar dapat dilakukan tes cepat, sebagai upaya memutus rantai penyebaran," katanya.
Kondisi kedua orang pasien 02 dan 03 positif COVID-19, masih naik turun dan mendapat penanganan khusus dari tim medis yang bertugas 24 jam secara bergantian.
Baca juga: Pemkab Cianjur akan menerapkan PSBB parsial di sejumlah kecamatan
"Kondisi kesehatan keduanya masih labil, sehingga upaya penanganan khusus terus dilakukan agar kondisi keduanya membaik," katanya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Cianjur mendapatkan hasil swab positif dari pasien 02 yang merupakan pria berusia 49 tahun dan memiliki riyawat perjalanan dari zona merah alias pemudik dan pasien 03 tim medis berusia 53 tahun yang sempat berinteraksi dengan saudaranya yang merupakan perawat di salah satu ruah sakit di Jakarta.
Baca juga: Perawat di RSUD Cianjur positif berdasarkan hasil tes cepat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur dr Yusman Faisal di Cianjur, Kamis (30/4), mengatakan saat ini jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) yang menjalani perawatan di rumah sakit di Cianjur, rata-rata tidak memiliki riwayat bepergian atau pulang dari zona merah, seperti Jabodetabek atau Bandung.
"Seperti PDP yang meninggal hari ini bertambah menjadi delapan orang dengan gejala layaknya terpapar COVID-19, kami sudah mengambil swab-nya untuk dikirim ke laboratorium. Pasien yang meninggal tersebut tidak memiliki riwayat perjalanan sehingga kami menunggu hasil swab-nya," katanya.
Baca juga: Polres Cianjur tutup beberapa jalan protokol kurangi volume kendaraan
Pihaknya mengimbau warga, khususnya pemudik dan ODP, untuk tetap waspada karena dapat tertular atau menularkan pada orang sekitar akibat melalaikan kewajiban isolasi rumah selama 14 hari dan tidak melakukan aktivitas hingga benar-benar sehat dan tidak membawa virus berbahaya.
Hingga saat ini, ungkap dia, jumlah ODP di Cianjur mengalami peningkatan seiring dengan maraknya pemudik yang tetap memaksa pulang dengan berbagai alasan.
Hingga Kamis (30/4), katanya, dua orang positif menjalani perawatan, ODP 697 orang, PDP 27 orang, dan delapan meninggal dunia.
"Untuk dua orang pasien positif hingga saat ini masih menjalani perawatan intensif di ruang isolasi RSUD Cianjur. Kami masih melakukan penelusuran terhadap keluarga dan orang yang sempat berinteraksi dengan keduanya, agar dapat dilakukan tes cepat, sebagai upaya memutus rantai penyebaran," katanya.
Kondisi kedua orang pasien 02 dan 03 positif COVID-19, masih naik turun dan mendapat penanganan khusus dari tim medis yang bertugas 24 jam secara bergantian.
Baca juga: Pemkab Cianjur akan menerapkan PSBB parsial di sejumlah kecamatan
"Kondisi kesehatan keduanya masih labil, sehingga upaya penanganan khusus terus dilakukan agar kondisi keduanya membaik," katanya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Cianjur mendapatkan hasil swab positif dari pasien 02 yang merupakan pria berusia 49 tahun dan memiliki riyawat perjalanan dari zona merah alias pemudik dan pasien 03 tim medis berusia 53 tahun yang sempat berinteraksi dengan saudaranya yang merupakan perawat di salah satu ruah sakit di Jakarta.
Baca juga: Perawat di RSUD Cianjur positif berdasarkan hasil tes cepat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020