Rumah sakit rujukan COVID-19 di Jawa Barat akan memanfaatkan robot disinfektan ultraviolet untuk strerilisasi ruangan dari virus dan jasad renik lainnya.
Kemampuan robot hasil inovasi Telkom University Bandung bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) terlebih dulu diperlihatkan kepada Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil di Gedung Pakuan Bandung, Sabtu.
Kang Emil memuji kecanggihan robot bernama AUMR yang merupakan singkatan dari Auronomous UVC Mobile Robot. Gubernur terkesan dengan kemampuan robot yang dapat melakukan disinfeksi melalui sinar ultraviolet dengan cepat dan efektif.
Baca juga: Telkom University ciptakan robot sterilisasi ruang isolasi corona
AUMR mampu bergerak otomatis sehingga tidak akan terjadi sentuhan dengan manusia.
"Kelebihan robot disinfektan ultraviolet ini bisa dilakukan dengan remote control sehingga tanpa harus ada kegiatan fisik oleh manusia. Ini cocok dilakukan di koridor-koridor rumah sakit rujukan COVID-19," ujar Kang Emil.
Untuk itu Kang Emil meminta Telkom University dan LIPI segera membuat surat tertulis tentang kesanggupan memproduksi jumlah AUMR dalam satu bulan. Karena menurutnya, penanganan COVID-19 di Jabar harus diselesaikan dengan secepat-cepatnya.
"Saya minta segera buat surat tertulis berapa banyak bisa memproduksi dalam satu bulan karena kita kan berpacu dengan waktu. Kalau sudah selesai langsung kita manfaatkan," ujarnya.
Baca juga: UI kembangkan alat disinfektan sinar ultra violet cegah corona
Saat ini jumlah rumah sakit rujukan COVID-19 di Jabar 105 unit. Namun, kata Kang Emil, penggunaan robot ini untuk tahap awal akan diprioritaskan dulu di RSUP Hasan Sadikin Bandung.
"Semoga secepatnya bisa kita manfaatkan di 105 rumah sakit rujukan di Jabar, namun akan kami prioritaskan dulu di RSHS," ujar Kang Emil.
Sebelumnya, dalam forum rektor perguruan tinggi yang digelar beberapa waktu lalu, Kang Emil meminta semua perguruan tinggi untuk berinovasi khususnya dalam membantu penanganan COVID-19.
Selain robot disinfeksi yang sedang digarap Telkom University, Institut Pertanian Bogor juga sedang menguji ventilator otomatis hasil inovasi perguruan tinggi di Kementerian Kesehatan RI.
"Saya imbau universitas lain melakukan inovasi juga agar COVID-19 bisa cepat selesai dengan kebersamaan," ujar Kang Emil.
Rektor Telkom University Prof Adiwijaya mengungkapkan, AUMR sudah pernah melakukan sterilisasi di ruangan wisma atlet Jakarta yang saat ini digunakan untuk penanganan pasien COVID-19.
Baca juga: Waktu yang tepat berjemur sesuai indeks ultra violet
"Robot ini juga sudah diujicobakan di Wisma Atlet," ujarnya.
Ujicoba lainnya yaitu robot ini berhasil memberantas virus mikrobiologi yang ada di lab mikrobiologi LIPI Bogor. "Hasilnya robot ini efektif membunuh virus dalam range sekitar 10 sampai 20 menit," kata Adiwijaya.
Dinamakan Auronomous UVC Mobile Robot karena memiliki sifat mobile dan mampu mengatur sendiri maupun dengan dikendalikan secara jarak jauh. "Jadi saat bekerja robot ini tidak perlu bersentuhan dengan manusia," kata Rektor.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Kemampuan robot hasil inovasi Telkom University Bandung bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) terlebih dulu diperlihatkan kepada Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil di Gedung Pakuan Bandung, Sabtu.
Kang Emil memuji kecanggihan robot bernama AUMR yang merupakan singkatan dari Auronomous UVC Mobile Robot. Gubernur terkesan dengan kemampuan robot yang dapat melakukan disinfeksi melalui sinar ultraviolet dengan cepat dan efektif.
Baca juga: Telkom University ciptakan robot sterilisasi ruang isolasi corona
AUMR mampu bergerak otomatis sehingga tidak akan terjadi sentuhan dengan manusia.
"Kelebihan robot disinfektan ultraviolet ini bisa dilakukan dengan remote control sehingga tanpa harus ada kegiatan fisik oleh manusia. Ini cocok dilakukan di koridor-koridor rumah sakit rujukan COVID-19," ujar Kang Emil.
Untuk itu Kang Emil meminta Telkom University dan LIPI segera membuat surat tertulis tentang kesanggupan memproduksi jumlah AUMR dalam satu bulan. Karena menurutnya, penanganan COVID-19 di Jabar harus diselesaikan dengan secepat-cepatnya.
"Saya minta segera buat surat tertulis berapa banyak bisa memproduksi dalam satu bulan karena kita kan berpacu dengan waktu. Kalau sudah selesai langsung kita manfaatkan," ujarnya.
Baca juga: UI kembangkan alat disinfektan sinar ultra violet cegah corona
Saat ini jumlah rumah sakit rujukan COVID-19 di Jabar 105 unit. Namun, kata Kang Emil, penggunaan robot ini untuk tahap awal akan diprioritaskan dulu di RSUP Hasan Sadikin Bandung.
"Semoga secepatnya bisa kita manfaatkan di 105 rumah sakit rujukan di Jabar, namun akan kami prioritaskan dulu di RSHS," ujar Kang Emil.
Sebelumnya, dalam forum rektor perguruan tinggi yang digelar beberapa waktu lalu, Kang Emil meminta semua perguruan tinggi untuk berinovasi khususnya dalam membantu penanganan COVID-19.
Selain robot disinfeksi yang sedang digarap Telkom University, Institut Pertanian Bogor juga sedang menguji ventilator otomatis hasil inovasi perguruan tinggi di Kementerian Kesehatan RI.
"Saya imbau universitas lain melakukan inovasi juga agar COVID-19 bisa cepat selesai dengan kebersamaan," ujar Kang Emil.
Rektor Telkom University Prof Adiwijaya mengungkapkan, AUMR sudah pernah melakukan sterilisasi di ruangan wisma atlet Jakarta yang saat ini digunakan untuk penanganan pasien COVID-19.
Baca juga: Waktu yang tepat berjemur sesuai indeks ultra violet
"Robot ini juga sudah diujicobakan di Wisma Atlet," ujarnya.
Ujicoba lainnya yaitu robot ini berhasil memberantas virus mikrobiologi yang ada di lab mikrobiologi LIPI Bogor. "Hasilnya robot ini efektif membunuh virus dalam range sekitar 10 sampai 20 menit," kata Adiwijaya.
Dinamakan Auronomous UVC Mobile Robot karena memiliki sifat mobile dan mampu mengatur sendiri maupun dengan dikendalikan secara jarak jauh. "Jadi saat bekerja robot ini tidak perlu bersentuhan dengan manusia," kata Rektor.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020