Sebanyak 5.312 wilayah desa yang tersebar di 27 kabupaten/kota di wilayah Provinsi Jawa Barat disemprot disinfektan dalam upaya mencegah penyebaran virus corona penyebab COVID-19.
"Di Jabar ada 5.312 desa, tiap desa punya yang namanya Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19. Mulai hari Minggu kemarin, gugus tugas di desa telah melakukan penyemprotan disinfektan," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Jawa Barat Dedi Supandi, Kamis.
Dedi menjelaskan, pemerintah pusat telah mengizinkan pemerintah desa menggunakan dana desa untuk menanggulangi COVID-19, termasuk melakukan penyemprotan disinfektan.
Baca juga: Gunakan drone, Pemkot Bekasi semprot jalan protokol dengan disinfektan
Di wilayah perdesaan, penyemprotan disinfektan dilakukan di rumah-rumah warga, kantor desa, puskesmas, posyandu, tempat ibadah, serta area publik yang lain.
"Desa sendiri yang menyediakan alat serta cairannya dari dana desa, macam-macam alatnya, ada yang pakai alat pertanian, alat semprot mobil, bahkan ada warga yang inisiatif menyemprot rumahnya sendiri. Ini patut diacungi jempol," kata Dedi.
Ia mengatakan bahwa laporan mengenai kegiatan disinfeksi di desa setiap hari masuk ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa untuk kemudian diteruskan ke provinsi.
"Saat ini penyemprotan masih berlangsung. Mudah-mudahan pekan pertama di bulan April ini bisa selesai," katanya.
Baca juga: Jalan protokol di Bekasi disemprot 12.000 liter disinfektan
Dedi mengingatkan warga bahwa ancaman COVID-19 masih ada meski rumah dan lingkungannya sudah disemprot disinfektan.
"Jangan sampai setelah rumahnya disemprot disinfektan, warga sudah merasa aman. Waspada mah tetap harus dipelihara," ujar Dedi.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mengawasi penyemprotan disinfektan di 27 kabupaten/kota.
"Jenis disinfektan kebanyakan jenis klorin, lysol, cairan pemutih, dan sebagainya. Tetapi sekali lagi bukan untuk langsung dikenakan ke tubuh manusia," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Berli Hamdani Gelung Sakti.
Baca juga: Sejumlah rumah ibadah jadi sasaran penyemprotan disinfektan di Cirebon
Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga bersinergi dengan Kepolisian dan TNI untuk melakukan penyemprotan disinfektan serentak di 27 kabupaten/kota pada Selasa (31/3).
Kegiatan penyemprotan disinfektan yang menyasar 754 lokasi itu melibatkan 8.813 personel yang terdiri atas 3.715 personel Polri, 1.390 personel TNI, 2.352 personel pemerintah daerah, dan 1.356 personel instansi lain.
Pemerintah Jawa Barat juga bekerja sama dengan organisasi kepemudaan seperti KNPI guna mengerahkan pesawat nirawak untuk mendukung penyemprotan disinfektan di 27 kabupaten/kota. Pesawat nirawak itu rencananya akan dioperasikan oleh Patriot Desa yang sudah dilatih.
Baca juga: Polrestabes Bandung semprotkan disinfektan di 30 lokasi rawan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Di Jabar ada 5.312 desa, tiap desa punya yang namanya Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19. Mulai hari Minggu kemarin, gugus tugas di desa telah melakukan penyemprotan disinfektan," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Jawa Barat Dedi Supandi, Kamis.
Dedi menjelaskan, pemerintah pusat telah mengizinkan pemerintah desa menggunakan dana desa untuk menanggulangi COVID-19, termasuk melakukan penyemprotan disinfektan.
Baca juga: Gunakan drone, Pemkot Bekasi semprot jalan protokol dengan disinfektan
Di wilayah perdesaan, penyemprotan disinfektan dilakukan di rumah-rumah warga, kantor desa, puskesmas, posyandu, tempat ibadah, serta area publik yang lain.
"Desa sendiri yang menyediakan alat serta cairannya dari dana desa, macam-macam alatnya, ada yang pakai alat pertanian, alat semprot mobil, bahkan ada warga yang inisiatif menyemprot rumahnya sendiri. Ini patut diacungi jempol," kata Dedi.
Ia mengatakan bahwa laporan mengenai kegiatan disinfeksi di desa setiap hari masuk ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa untuk kemudian diteruskan ke provinsi.
"Saat ini penyemprotan masih berlangsung. Mudah-mudahan pekan pertama di bulan April ini bisa selesai," katanya.
Baca juga: Jalan protokol di Bekasi disemprot 12.000 liter disinfektan
Dedi mengingatkan warga bahwa ancaman COVID-19 masih ada meski rumah dan lingkungannya sudah disemprot disinfektan.
"Jangan sampai setelah rumahnya disemprot disinfektan, warga sudah merasa aman. Waspada mah tetap harus dipelihara," ujar Dedi.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mengawasi penyemprotan disinfektan di 27 kabupaten/kota.
"Jenis disinfektan kebanyakan jenis klorin, lysol, cairan pemutih, dan sebagainya. Tetapi sekali lagi bukan untuk langsung dikenakan ke tubuh manusia," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Berli Hamdani Gelung Sakti.
Baca juga: Sejumlah rumah ibadah jadi sasaran penyemprotan disinfektan di Cirebon
Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga bersinergi dengan Kepolisian dan TNI untuk melakukan penyemprotan disinfektan serentak di 27 kabupaten/kota pada Selasa (31/3).
Kegiatan penyemprotan disinfektan yang menyasar 754 lokasi itu melibatkan 8.813 personel yang terdiri atas 3.715 personel Polri, 1.390 personel TNI, 2.352 personel pemerintah daerah, dan 1.356 personel instansi lain.
Pemerintah Jawa Barat juga bekerja sama dengan organisasi kepemudaan seperti KNPI guna mengerahkan pesawat nirawak untuk mendukung penyemprotan disinfektan di 27 kabupaten/kota. Pesawat nirawak itu rencananya akan dioperasikan oleh Patriot Desa yang sudah dilatih.
Baca juga: Polrestabes Bandung semprotkan disinfektan di 30 lokasi rawan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020