Kepala Divisi Tanaman PTPN VIII Dian Hadiana Arief mengungkapkan, pihaknya tengah mengurus perizinan untuk perubahan komoditas, pasalnya, anak perusahaan BUMN perkebunan itu akan mengkonversi salah satu lahan pertanaman karet menjadi kebun sawit di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tepatnya di Kebun Cibungur.
"Saat ini, kami tengah melakukan pengurusan izin untuk perubahan komoditas. Rencana ini sesuai dengan rencana jangka panjang perusahaan yang akan mengkonversi lebih dari 4.000 ha karet menjadi sawit," kata Dian Hadiana Arief dalam siaran persnya, Selasa.
Ia mengatakan harga Komoditas karet yang tidak menentu, ditambah saat ini maraknya penggunaan karet sintetis di berbagai industri mendorong PTPN VIII untuk melakukan beberapa langkah agar industri perkebunan ini dapat bertahan dengan upaya mengkonversi sebagian lahan karet menjadi sawit.
"Tidak hanya itu, PTPN VIII juga berencana akan membangun satu pabrik kelapa sawit dalam mendukung proses bisnis perusahaan nantinya," kata dia.
Menurut dia secara teknis, sudah tidak ada masalah terkait lahan konversi dan pada tanggal 28 Februari lalu, Dinas pemerintah Kabupaten Sukabumi telah mengeluarkan Rekomendasi Teknis Konversi Tanaman Karet ke Kelapa Sawit pada Kebun Cibungur dengan Nomor 525/520 - Bid.Bun.
"Tinggal menunggu beberapa perizinan lainnya, proses perizinan ini sudah di lakukan dari tahun 2019 lalu, memang banyak hal yang harus di urus karena ini perubahan komoditas. Saat ini PTPN VIII memiliki luas areal sawit tertanam sekitar 21.231,08 hektare," kata dia.
Sawit menjadi primadona bagi Indonesia, seolah tak lekang oleh waktu komoditas ini terus menjadi andalan bagi Indonesia dalam meningkatkan dan menambah devisa negara.
Hingga saat ini, Indonesia tercatat sebagai produsen dan eksportir kelapa sawit terbesar di dunia.
Selain itu, Presiden RI Joko Widodo juga sempat menyampaikan dalam pidato kenegaraannya bahwa Indonesia akan lebih banyak mengkonsumsi minyak sawit untuk keperluan dalam negeri, terutama untuk biofuel.
Baca juga: PTPN VIII KONVERSI LAHAN UNTUK TANAMAN BUAH
Baca juga: PTPN VIII GARUT BANTAH LAPORKAN PETANI MENCURI
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Saat ini, kami tengah melakukan pengurusan izin untuk perubahan komoditas. Rencana ini sesuai dengan rencana jangka panjang perusahaan yang akan mengkonversi lebih dari 4.000 ha karet menjadi sawit," kata Dian Hadiana Arief dalam siaran persnya, Selasa.
Ia mengatakan harga Komoditas karet yang tidak menentu, ditambah saat ini maraknya penggunaan karet sintetis di berbagai industri mendorong PTPN VIII untuk melakukan beberapa langkah agar industri perkebunan ini dapat bertahan dengan upaya mengkonversi sebagian lahan karet menjadi sawit.
"Tidak hanya itu, PTPN VIII juga berencana akan membangun satu pabrik kelapa sawit dalam mendukung proses bisnis perusahaan nantinya," kata dia.
Menurut dia secara teknis, sudah tidak ada masalah terkait lahan konversi dan pada tanggal 28 Februari lalu, Dinas pemerintah Kabupaten Sukabumi telah mengeluarkan Rekomendasi Teknis Konversi Tanaman Karet ke Kelapa Sawit pada Kebun Cibungur dengan Nomor 525/520 - Bid.Bun.
"Tinggal menunggu beberapa perizinan lainnya, proses perizinan ini sudah di lakukan dari tahun 2019 lalu, memang banyak hal yang harus di urus karena ini perubahan komoditas. Saat ini PTPN VIII memiliki luas areal sawit tertanam sekitar 21.231,08 hektare," kata dia.
Sawit menjadi primadona bagi Indonesia, seolah tak lekang oleh waktu komoditas ini terus menjadi andalan bagi Indonesia dalam meningkatkan dan menambah devisa negara.
Hingga saat ini, Indonesia tercatat sebagai produsen dan eksportir kelapa sawit terbesar di dunia.
Selain itu, Presiden RI Joko Widodo juga sempat menyampaikan dalam pidato kenegaraannya bahwa Indonesia akan lebih banyak mengkonsumsi minyak sawit untuk keperluan dalam negeri, terutama untuk biofuel.
Baca juga: PTPN VIII KONVERSI LAHAN UNTUK TANAMAN BUAH
Baca juga: PTPN VIII GARUT BANTAH LAPORKAN PETANI MENCURI
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020