Apotek Kimia Farma Cianjur, Jawa Barat, membatasi pembelian 2 buah masker perorang untuk mengantisipasi pembelian secara besar-besaran, sejak stok masker kembali tersedia sejak beberapa hari terakhir dengan harga Rp2.000 per buah.
"Tingginya angka pemakaian masker sejak merebaknya Covid-19, kami di apotek Cianjur, membantasi penjualan 2 masker untuk satu orang pembeli," kata Apoteker Kimia Farma Cianjur, Ririn Rahmayuni pada wartawan Sabtu.
Saat ini ungkap dia, stok ada namun untuk mengantisipasi pembeli secara besar-besaran membuat pihaknya melakukan pembatasan penjualan masker agar ketersediaan tetap ada ketika dibutuhkan.
Pihaknya lebih menekankan pada edukasi untuk warga agar tidak mudah terbawa isu dan lebih menyarankan meningkatkan imunitas tubuh dengan suplemen dan vitamin.
"Edukasi disampaikan ada warga dan pelanggan Kimia Farma untuk tidak panik dengan maraknya pemberitaan mengenai corona. Tidak usah membeli masker kalau tidak sakit, cukup menjaga pola hidup sehat," katanya.
Ia menambahkan saat ini sebagian besar Apotek Kimia Farma di sejumlah wilayah seperti Cianjur, Bogor dan Sukabumi sudah tersedia, namun stok yang dimiliki pun dibatasi di masing-masing apotek, namun diperkirakan cukup untuk dua pekan ke depan.
"Di semua apotek Kimia Farma masker sudah tersedia, namun dibatasi lima boks perapotik, ketika ada pemakaian tinggi maka akan ditambah stoknya," kata Ririn.
Hingga saat ini, ungkap dia, tidak terjadi pembelian besar-besaran, namun setiap harinya ada dua sampai lima orang yang datang untuk membeli masker dengan alasan untuk berkendara.
Sementara Nur Hasan pemilik Apotek Riyad di depan RSUD Cianjur, mengatakan hingga saat ini belum mendapat stok masker dari agen atau distributor, meskipun sudah dua pekan terakhir melakukan pemesanan.
"Kalau tidak melalui agen ada yang menawarkan, namun perboks isi 50 buah harganya masih di atas Rp100.000, ini sangat memberatkan. Setiap hari ada saja yang mencari, namun stok tidak ada sama sekali," katanya.
Baca juga: Stok masker pada sebagian besar apotek di Cianjur kosong
Baca juga: Polda Jabar akan kembalikan masker sitaan dengan syarat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Tingginya angka pemakaian masker sejak merebaknya Covid-19, kami di apotek Cianjur, membantasi penjualan 2 masker untuk satu orang pembeli," kata Apoteker Kimia Farma Cianjur, Ririn Rahmayuni pada wartawan Sabtu.
Saat ini ungkap dia, stok ada namun untuk mengantisipasi pembeli secara besar-besaran membuat pihaknya melakukan pembatasan penjualan masker agar ketersediaan tetap ada ketika dibutuhkan.
Pihaknya lebih menekankan pada edukasi untuk warga agar tidak mudah terbawa isu dan lebih menyarankan meningkatkan imunitas tubuh dengan suplemen dan vitamin.
"Edukasi disampaikan ada warga dan pelanggan Kimia Farma untuk tidak panik dengan maraknya pemberitaan mengenai corona. Tidak usah membeli masker kalau tidak sakit, cukup menjaga pola hidup sehat," katanya.
Ia menambahkan saat ini sebagian besar Apotek Kimia Farma di sejumlah wilayah seperti Cianjur, Bogor dan Sukabumi sudah tersedia, namun stok yang dimiliki pun dibatasi di masing-masing apotek, namun diperkirakan cukup untuk dua pekan ke depan.
"Di semua apotek Kimia Farma masker sudah tersedia, namun dibatasi lima boks perapotik, ketika ada pemakaian tinggi maka akan ditambah stoknya," kata Ririn.
Hingga saat ini, ungkap dia, tidak terjadi pembelian besar-besaran, namun setiap harinya ada dua sampai lima orang yang datang untuk membeli masker dengan alasan untuk berkendara.
Sementara Nur Hasan pemilik Apotek Riyad di depan RSUD Cianjur, mengatakan hingga saat ini belum mendapat stok masker dari agen atau distributor, meskipun sudah dua pekan terakhir melakukan pemesanan.
"Kalau tidak melalui agen ada yang menawarkan, namun perboks isi 50 buah harganya masih di atas Rp100.000, ini sangat memberatkan. Setiap hari ada saja yang mencari, namun stok tidak ada sama sekali," katanya.
Baca juga: Stok masker pada sebagian besar apotek di Cianjur kosong
Baca juga: Polda Jabar akan kembalikan masker sitaan dengan syarat
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020