Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Cianjur, Jawa Barat, masih kekurangan blanko untuk mencetak 41 ribu keping Kartu Tanda Penduduk elektronik yang diajukan pemohon dari berbagai wilayah di Cianjur karena masih menunggu kiriman dari pusat. 

"Dari awal tahun hingga saat ini baru tercetak 77 ribu lebih KTP-e, sehingga masih ada 41 ribu pemohon masih menggunakan surat keterangan untuk sementara menunggu stok blanko datang," Kata Kepala Disdukcapil Cianjur, Munajat, Rabu.

Ia menjelaskan, pihaknya telah mengajukan kembali ke pusat untuk pendistribusian blanko, meskipun masih ada stok di dinas sekitar seratus keping blanko yang merupakan sisa pendistribusian awal tahun. 

Namun jumlahnya masih kurang, sehingga pihaknya menargetkan akhir tahun 2020, seluruh warga pemohon KTP-e di seluruh wilayah Cianjur, sudah terpenuhi seratus persen.

"Saat ini jumlah pencetakan sudah mencapai 99,7 persen, tinggal tiga persen lagi yang belum tercetak karena menunggu kiriman dari pusat. Kalau terpenuhi 100 persen, artinya warga Cianjur sudah semua memiliki KTP-e," katanya.

Setiap blanko datang, tutur dia, langsung dilakukan pencetakan, sehingga suket yang dikeluarkan untuk pemohon dapat ditukar dengan KTP-e.
 Bahkan setiap selesai pembuatan langsung dialokasikan ke kecamatan dan desa.

"Sehingga sudah tidak perlu mengantre panjang di dinas serta untuk menekan praktik percaloan kembali masuk di lingkungan dinas," katanya. 

Sedangkan target tahun selanjutnya, tambah dia, hanya pembuatan perbaikan KTP-e dan pemohon pemula. "Khusus pemohon pemula, dinas melakukan jemput bola ke setiap sekolah," katanya.


 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020