Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat melakukan upacara pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) terhadap 10 personel polisi yang terkait kasus penyalahgunaan narkotika, disersi, penipuan, dan perselingkuhan yang menciderai citra kepolisian.
Kapolda Jawa Barat, Irjen Rudy Sufahriadi mengatakan keputusan ini merupakan keputusan berat yang perlu diambil. Karena, kata dia, pihak kepolisian tidak ragu untuk menindak anggotanya yang tidak bertindak sesuai aturan.
"Institusi Polri yang terus berupaya membangun kepercayaan, serta bertugas secara profesional, transparan dan akuntabel, namun dikotori dan dirusak oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab," kata Rudy di Polda Jawa Barat, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Senin.
Pemecatan itu dilakukan kepada 10 personel polisi yang bertugas di wilayah hukum Polda Jawa Barat. Di antaranya, enam personel yang terlibat narkoba yaitu Aiptu DP anggota Polres Sukabumi, Aipda SU anggota Polres Karawang, Bripka TH anggota Sat Brimob Polda Jabar, Brigadir GM anggota Polres Cianjur, Briptu RJ anggota Polres Bogor, Briptu AK anggota Polres Sukabumi.
Lalu dua personel yang terlibat disersi yaitu Brigadir AS anggota Polres Cimahi, Brigadir MI anggota Polres Majalengka. Kemudian Briptu AS anggota Polres Indramayu yang terlibat penipuan, dan Brigadir ZA anggota Polres Majalengka yang terlibat perselingkuhan.
Pemecatan kepada 10 personel polisi itu dilakukan berdasarkan Keputusan Kapolda Jabar Nomor : Kep/221/II/2020 tanggal 14 Februari 2020. Dengan demikian, Rudy mengatakan hal ini diharapkan dapat dijadikan bahan introspeksi dan evaluasi bagi seluruh anggota jajaran Polda Jabar.
"Menjadi anggota Polri merupakan suatu kehormatan dan kemuliaan yang diraih tidak dengan mudah, sehingga diharapkan setiap anggota menyadari untuk tidak melakukan tindakan indispliner, tindak pidana, maupun melanggar kode etik Polri," kata Rudy.
Lebih lanjut, Rudy berharap agar personel jajaran Polda Jawa Barat meningkatkan kinerja dan kedisiplinan dalam pelaksanaan tugas selaku pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat untuk mendukung kebijakan pimpinan Polri dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia yang unggul.
"Hindari tindakan yang dapat mencederai citra Polri di masyarakat. Tingkatkan kedisiplinan, kinerja, pengetahuan dan keterampilan personel Polda Jabar, sehingga terwujud personel Polri yang profesional, modern dan terpercaya," kata dia.
Baca juga: Polres berkoordinasi dengan Polda atasi kerawanan Pilkada Cianjur 2020
Baca juga: Tiga pembobol bank bermodus virtual account ditangkap polisi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020