Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, memiliki stok 10 ribu masker yang siap dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan untuk pencegahan penularan wabah virus corona atau COVID-19.
"Di kami masker ada, tapi dibagikan kalau terjadi apa-apa, itu juga tidak akan asal beri," kata Bupati Garut Rudy Gunawan kepada wartawan di Garut, Selasa.
Ia menuturkan, masker memang dibutuhkan masyarakat di Garut untuk menghindari debu, maupun mencegah penularan penyakit seperti COVID-19 dan jenis penyakit lainnya.
Meski dibutuhkan masyarakat, kata dia, sebaiknya masyarakat di Garut tidak panik lalu memborong masker di pasaran, karena masker hanya dibutuhkan bagi yang sakit.
"Masker untuk yang sakit saja, kalau sehat tidak usah pakai," katanya.
Ia menambahkan, selain menyiapkan masker, pihaknya akan menyediakan tempat cuci tangan sabun antiseptik di ruang publik lingkungan Pemkab Garut.
Bupati sudah menginstruksikan seluruh kantor dinas untuk menyediakan tempat cuci tangan dan sabun antiseptik sehingga masyarakat tetap bersih dan terhindar dari berbagai jenis penyakit.
"Di dinas sudah saya suruh untuk pasang sabun cuci tangan, seperti di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil," kata Rudy.
Ia berharap, tempat cuci tangan tidak hanya di kantor dinas melainkan di seluruh sekolah yang ada di Garut untuk memiliki tempat cuci tangan agar siswa terhindar dari penyakit menular.
Terkait anggaran untuk membuat cuci tangan, kata dia, sudah tersedia dari biaya tak terduga (BTT) tahun 2020 dan bantuan dari pusat.
"Anak sekolah juga disiapkan untuk cuci tangan, untuk pendanaan nanti dari BTT (biaya tak terduga) dan pusat," katanya.
Baca juga: Pemkab Garut siap maksimalkan ruang isolasi penanganan pasien Covid-19
Baca juga: DPRD Garut usul Pemda sediakan sabun antiseptik umum
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Di kami masker ada, tapi dibagikan kalau terjadi apa-apa, itu juga tidak akan asal beri," kata Bupati Garut Rudy Gunawan kepada wartawan di Garut, Selasa.
Ia menuturkan, masker memang dibutuhkan masyarakat di Garut untuk menghindari debu, maupun mencegah penularan penyakit seperti COVID-19 dan jenis penyakit lainnya.
Meski dibutuhkan masyarakat, kata dia, sebaiknya masyarakat di Garut tidak panik lalu memborong masker di pasaran, karena masker hanya dibutuhkan bagi yang sakit.
"Masker untuk yang sakit saja, kalau sehat tidak usah pakai," katanya.
Ia menambahkan, selain menyiapkan masker, pihaknya akan menyediakan tempat cuci tangan sabun antiseptik di ruang publik lingkungan Pemkab Garut.
Bupati sudah menginstruksikan seluruh kantor dinas untuk menyediakan tempat cuci tangan dan sabun antiseptik sehingga masyarakat tetap bersih dan terhindar dari berbagai jenis penyakit.
"Di dinas sudah saya suruh untuk pasang sabun cuci tangan, seperti di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil," kata Rudy.
Ia berharap, tempat cuci tangan tidak hanya di kantor dinas melainkan di seluruh sekolah yang ada di Garut untuk memiliki tempat cuci tangan agar siswa terhindar dari penyakit menular.
Terkait anggaran untuk membuat cuci tangan, kata dia, sudah tersedia dari biaya tak terduga (BTT) tahun 2020 dan bantuan dari pusat.
"Anak sekolah juga disiapkan untuk cuci tangan, untuk pendanaan nanti dari BTT (biaya tak terduga) dan pusat," katanya.
Baca juga: Pemkab Garut siap maksimalkan ruang isolasi penanganan pasien Covid-19
Baca juga: DPRD Garut usul Pemda sediakan sabun antiseptik umum
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020