Gubernur Jawa Barat (Jabar), M Ridwan Kamil atau Emil akan ikut memantau kedatangan 68 WNI ABK Diamond Princess yang diobservasi di Pulau Sebaru dan mendarat di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, Minggu malam.
"Perkiraan gubernur sampai ke Bandara Kertajati Minggu malam jam 20.30-an (WIB) dan sekarang sudah diperjalanan dari giat di Cianjur," kata Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Setda Provinsi Jabar Hermansyah.
BIJB Kertajati, Kabupaten Majalengka menyiapkan fasilitas khusus terkait kepulangan WNI ABK Diamond Princess yang akan diobservasi di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, para WNI tersebut rencananya akan mendarat di Bandara Kertajati.
Direktur Utama PT BIJB Salahudin Rafi mengatakan proses penerbangan WNI ABK Diamond Princess dari Yokohama, Jepang ke Bandara Kertajati seluruhnya di bawah pengendalian dan koordinasi Kementerian Kesehatan RI.
"Betul, seluruh kegiatannya langsung di bawah Kementerian Kesehatan, Bandara KJT (Kertajati) telah menyiapkan fasilitas terkait penerbangan," tambah Salahudin.
Salahudin Rafi mengaku pihaknya hingga saat ini belum mendapat kepastian pukul berapa pesawat dari Jepang akan mendarat di Kertajati.
"Kami baru dikabari jika pesawat kemungkinan mendarat malam nanti. Belum terupdate infonya, rencana malam ini," ujarnya.
Baca juga: Ini alasan Bandara Kertajati jadi pintu pendaratan WNI ABK Diamond Princess
Baca juga: KRI dr Soeharso sudah siap di Pelabuhan PLN Indramayu untuk angkut WNI ABK
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Perkiraan gubernur sampai ke Bandara Kertajati Minggu malam jam 20.30-an (WIB) dan sekarang sudah diperjalanan dari giat di Cianjur," kata Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Setda Provinsi Jabar Hermansyah.
BIJB Kertajati, Kabupaten Majalengka menyiapkan fasilitas khusus terkait kepulangan WNI ABK Diamond Princess yang akan diobservasi di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, para WNI tersebut rencananya akan mendarat di Bandara Kertajati.
Direktur Utama PT BIJB Salahudin Rafi mengatakan proses penerbangan WNI ABK Diamond Princess dari Yokohama, Jepang ke Bandara Kertajati seluruhnya di bawah pengendalian dan koordinasi Kementerian Kesehatan RI.
"Betul, seluruh kegiatannya langsung di bawah Kementerian Kesehatan, Bandara KJT (Kertajati) telah menyiapkan fasilitas terkait penerbangan," tambah Salahudin.
Salahudin Rafi mengaku pihaknya hingga saat ini belum mendapat kepastian pukul berapa pesawat dari Jepang akan mendarat di Kertajati.
"Kami baru dikabari jika pesawat kemungkinan mendarat malam nanti. Belum terupdate infonya, rencana malam ini," ujarnya.
Baca juga: Ini alasan Bandara Kertajati jadi pintu pendaratan WNI ABK Diamond Princess
Baca juga: KRI dr Soeharso sudah siap di Pelabuhan PLN Indramayu untuk angkut WNI ABK
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020