Sekretaris Jenderal Rabithah Al Alam Al Islami atau Liga Muslim Dunia, Syekh Muhamad bin Abdul Karim Al Issa, mendukung misi perdamaian dan harmonisasi oleh Nahdlatul Ulama baik di tingkat lokal ataupun kancah global.
"Rabithah Al Alam Al Islami in syaa Allah akan mendukung langkah-langkah NU dalam mengharmoniskan dunia, bukan hanya nasional, tapi dunia internasional," kata Syekh Muhammad didampingi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj di Gedung PBNU, Jakarta, Kamis.
Dalam kesempatan kunjungan perdana ke Gedung PBNU itu, dia juga menyampaikan kesan terhadap Islam di Indonesia yang sangat damai karena mampu mengharmonisasi antara agama dan nasionalisme.
Indonesia, kata dia, mampu memberi teladan bagi negara Islam yang lain dalam menyandingkan agama dan nasionalisme secara selaras.
"Itu berkat dasar negara Indonesia, pemerintah Indonesia dan masyarakat Indonesia yang berakhlak, yang berbudaya dan terutama berkat Nahdlatul ulama, yang selalu berjuang menyebarkan Islam dengan damai, salam, persaudaraan, jauh dari radikal, ekstrem, jauh dari itu semua. Mari kita lanjutkan itu semua," kata dia.
Sementara itu, KH Said Aqil menyambut baik kunjungan Syekh Muhamad ke Gedung PBNU.
"Alhamdulillah sekjen Rabithah Al Alam Al Islami yang nonpolitik, kalau yang politik OIC, ini yang ulama, datang ke sini. Ini penghormatan yang besar bagi NU beliau mau berkunjung ke kantor Nahdlatul Ulama. Baru kali ini ada sekjen Rabithah berkunjung Kantor PBNU," kata dia.
Said mengatakan dalam kunjungannya, Syekh Muhamad membahas dinamika Islam terkini.
"Bahas bagaimana Islam yang sebenarnya. Islam adalah agama yang rahmat, agama damai, agama 'dinussalama', agama perdamaian, bukan agama radikal, bukan agama yang mengajarkan kebencian," katanya.
Baca juga: Liga Dunia Muslim berkunjung ke Indonesia ingin belajar toleransi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Rabithah Al Alam Al Islami in syaa Allah akan mendukung langkah-langkah NU dalam mengharmoniskan dunia, bukan hanya nasional, tapi dunia internasional," kata Syekh Muhammad didampingi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj di Gedung PBNU, Jakarta, Kamis.
Dalam kesempatan kunjungan perdana ke Gedung PBNU itu, dia juga menyampaikan kesan terhadap Islam di Indonesia yang sangat damai karena mampu mengharmonisasi antara agama dan nasionalisme.
Indonesia, kata dia, mampu memberi teladan bagi negara Islam yang lain dalam menyandingkan agama dan nasionalisme secara selaras.
"Itu berkat dasar negara Indonesia, pemerintah Indonesia dan masyarakat Indonesia yang berakhlak, yang berbudaya dan terutama berkat Nahdlatul ulama, yang selalu berjuang menyebarkan Islam dengan damai, salam, persaudaraan, jauh dari radikal, ekstrem, jauh dari itu semua. Mari kita lanjutkan itu semua," kata dia.
Sementara itu, KH Said Aqil menyambut baik kunjungan Syekh Muhamad ke Gedung PBNU.
"Alhamdulillah sekjen Rabithah Al Alam Al Islami yang nonpolitik, kalau yang politik OIC, ini yang ulama, datang ke sini. Ini penghormatan yang besar bagi NU beliau mau berkunjung ke kantor Nahdlatul Ulama. Baru kali ini ada sekjen Rabithah berkunjung Kantor PBNU," kata dia.
Said mengatakan dalam kunjungannya, Syekh Muhamad membahas dinamika Islam terkini.
"Bahas bagaimana Islam yang sebenarnya. Islam adalah agama yang rahmat, agama damai, agama 'dinussalama', agama perdamaian, bukan agama radikal, bukan agama yang mengajarkan kebencian," katanya.
Baca juga: Liga Dunia Muslim berkunjung ke Indonesia ingin belajar toleransi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020