PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat mengirim 451 personelnya ke lokasi terdampak banjir di Kota dan Kabupaten Bekasi, serta Kabupaten Karawang dan Purwakarta untuk mengamankan dan memastikan kondisi kelistrikan di wilayah tersebut.
General Manager PLN UID Jawa Barat Agung Nugraha mengatakan memasuki hari kedua siaga banjir di wilayah Jawa Barat atau tepatnya Rabu (26/2) pukul 06.00 WIB pihaknya telah berhasil menyalakan kembali 1.002 dari total 1.254 gardu yang mati akibat terdampak banjir.
"Saat ini tinggal 252 gardu lagi yang belum dioperasikan mengingat keselamatan pelanggan," katanya.
Agung menjelaskan sebelum menyalakan aliran listrik saat banjir mulai surut pihaknya terlebih dahulu memastikan kondisi gardu, jaringan, dan instalasi pelanggan aman.
"Caranya dengan melakukan inspeksi, pembersihan, pengeringan, pengecekan gardu distribusi yang terkena dampak banjir," kata dia.
Pihaknya baru akan menyalakan aliran listrik setelah ada penandatanganan berita acara dengan Ketua RT/RW atau tokoh masyarakat setempat yang menyatakan instalasi listrik di rumah warga aman.
Kepada warga terdampak banjir di empat wilayah itu Agung memohon kesabaran karena proses penyalaan listrik tidak dapat dilakukan secara instan.
"Dalam proses penyalaan dilakukan secara bertahap karena kami mementingkan keselamatan jiwa pelanggan," katanya.
Dia juga mengimbau warga untuk berhati-hati saat akan menyalakan listrik di rumah dengan memastikan peralatan listrik sudah bersih dan kering sebelum digunakan.
"Karena ini juga berpotensi menyebabkan tersetrum jadi warga juga harus berhati-hati," kata Agung.
Baca juga: Banjir Jakarta surut, namun beberapa jalan masih terdapat genangan air
Baca juga: Pemkab dan Pemkot Bekasi diminta berkoordinasi dengan BPBD atasi dampak banjir
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
General Manager PLN UID Jawa Barat Agung Nugraha mengatakan memasuki hari kedua siaga banjir di wilayah Jawa Barat atau tepatnya Rabu (26/2) pukul 06.00 WIB pihaknya telah berhasil menyalakan kembali 1.002 dari total 1.254 gardu yang mati akibat terdampak banjir.
"Saat ini tinggal 252 gardu lagi yang belum dioperasikan mengingat keselamatan pelanggan," katanya.
Agung menjelaskan sebelum menyalakan aliran listrik saat banjir mulai surut pihaknya terlebih dahulu memastikan kondisi gardu, jaringan, dan instalasi pelanggan aman.
"Caranya dengan melakukan inspeksi, pembersihan, pengeringan, pengecekan gardu distribusi yang terkena dampak banjir," kata dia.
Pihaknya baru akan menyalakan aliran listrik setelah ada penandatanganan berita acara dengan Ketua RT/RW atau tokoh masyarakat setempat yang menyatakan instalasi listrik di rumah warga aman.
Kepada warga terdampak banjir di empat wilayah itu Agung memohon kesabaran karena proses penyalaan listrik tidak dapat dilakukan secara instan.
"Dalam proses penyalaan dilakukan secara bertahap karena kami mementingkan keselamatan jiwa pelanggan," katanya.
Dia juga mengimbau warga untuk berhati-hati saat akan menyalakan listrik di rumah dengan memastikan peralatan listrik sudah bersih dan kering sebelum digunakan.
"Karena ini juga berpotensi menyebabkan tersetrum jadi warga juga harus berhati-hati," kata Agung.
Baca juga: Banjir Jakarta surut, namun beberapa jalan masih terdapat genangan air
Baca juga: Pemkab dan Pemkot Bekasi diminta berkoordinasi dengan BPBD atasi dampak banjir
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020