Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi memburu pelaku pembacokan terhadap korban Nur Sidik (17) dalam tawuran pelajar di Jalan Kalimalang Kampung Cimalayan, Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis dinihari.
Kepala Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Kombes Pol Hendra Gunawan mengatakan pihaknya sudah mengidentifikasi pelakunya. Saat ini petugas tengah di lapangan untuk menangkap para pelakunya.
"Kita sudah identifikasi pelaku yang melakukan pembacokan, dan pelakunya masih status pelajar, lagi akan ditangkap petugas," katanya.
Menurut dia aksi tawuran itu memang sudah direncanakan antara pelajar SMK Negeri Cikarang Pusat dengan SMK Dewantara. Kedua sekolah tersebut memang sudah membuat janji akan melakukan aksi tawuran di lokasi kejadian melalui sosial media.
"Mereka janjian melalui sosial media untuk mengadakan aksi tawuran ini," ucapnya.
Akibat tawuran itu satu orang pelajar siswa kelas III SMK Negeri 1 Cikarang Pusat meninggal dunia. Korban saat ini sudah dibawa ke rumah duka tidak jauh dari lokasi kejadian.
Peristiwa itu bermula saat kawanan pelajar berkumpul sekitar 20 orang lebih di Gapura Kantor Desa Pasir Ranji. Pada pukul 20.00 WIB mereka berangkat menuju Jalan Kalimalang Jembatan Kali Cibeet. Mereka bergerak menggunakan sepeda motor secara berboncengan melewati Jalan Loji, Karawang Barat, kemudian berhenti di jembatan Kali Cibeet Karawang pada pukul 22.00 WIB.
Para pelajar itu selanjutnya bergerak ke pintu air Kampung Cilapayan, Desa Pasiranji, Kecamatan Cikarang Pusat. Tidak lama kemudian anak-anak SMK Dewantara datang dan terjadilah tawuran. Akibat kejadian tersebut korban meninggal dunia dengan luka bacok selebar lima sentimeter pada dada bawah sebelah kiri.
Melihat korban ambruk para kerabat korban kemudian mengevakuasi ke lokasi aman dan selanjutnya dibawa ke Klinik Mitra Suhada Karawang namun sayang sampai di klinik perawat menyatakan jika korban sudah dalam kondisi tewas. Kasus ini ditangani Kepolisian Sektor Cikarang Pusat dan Polrestro Bekasi.
Kapolres mengaku ini merupakan suatu pelajaran untuk lebih keras lagi dalam melakukan pembinaan. "Tadi pagi saya sudah instruksikan seluruh kapolsek untuk melakukan penyuluhan di sekolah-sekolah. Kemarin sebenarnya kami sudah bikin forum namanya forum pemenuhan hak-hak dan perlindungan anak," kata Hendra.
Baca juga: Polisi tangkap dua pembacok di Cicendo Kota Bandung
Baca juga: Kota Bogor bentuk tim patroli cegah tawuran pelajar
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Kepala Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Kombes Pol Hendra Gunawan mengatakan pihaknya sudah mengidentifikasi pelakunya. Saat ini petugas tengah di lapangan untuk menangkap para pelakunya.
"Kita sudah identifikasi pelaku yang melakukan pembacokan, dan pelakunya masih status pelajar, lagi akan ditangkap petugas," katanya.
Menurut dia aksi tawuran itu memang sudah direncanakan antara pelajar SMK Negeri Cikarang Pusat dengan SMK Dewantara. Kedua sekolah tersebut memang sudah membuat janji akan melakukan aksi tawuran di lokasi kejadian melalui sosial media.
"Mereka janjian melalui sosial media untuk mengadakan aksi tawuran ini," ucapnya.
Akibat tawuran itu satu orang pelajar siswa kelas III SMK Negeri 1 Cikarang Pusat meninggal dunia. Korban saat ini sudah dibawa ke rumah duka tidak jauh dari lokasi kejadian.
Peristiwa itu bermula saat kawanan pelajar berkumpul sekitar 20 orang lebih di Gapura Kantor Desa Pasir Ranji. Pada pukul 20.00 WIB mereka berangkat menuju Jalan Kalimalang Jembatan Kali Cibeet. Mereka bergerak menggunakan sepeda motor secara berboncengan melewati Jalan Loji, Karawang Barat, kemudian berhenti di jembatan Kali Cibeet Karawang pada pukul 22.00 WIB.
Para pelajar itu selanjutnya bergerak ke pintu air Kampung Cilapayan, Desa Pasiranji, Kecamatan Cikarang Pusat. Tidak lama kemudian anak-anak SMK Dewantara datang dan terjadilah tawuran. Akibat kejadian tersebut korban meninggal dunia dengan luka bacok selebar lima sentimeter pada dada bawah sebelah kiri.
Melihat korban ambruk para kerabat korban kemudian mengevakuasi ke lokasi aman dan selanjutnya dibawa ke Klinik Mitra Suhada Karawang namun sayang sampai di klinik perawat menyatakan jika korban sudah dalam kondisi tewas. Kasus ini ditangani Kepolisian Sektor Cikarang Pusat dan Polrestro Bekasi.
Kapolres mengaku ini merupakan suatu pelajaran untuk lebih keras lagi dalam melakukan pembinaan. "Tadi pagi saya sudah instruksikan seluruh kapolsek untuk melakukan penyuluhan di sekolah-sekolah. Kemarin sebenarnya kami sudah bikin forum namanya forum pemenuhan hak-hak dan perlindungan anak," kata Hendra.
Baca juga: Polisi tangkap dua pembacok di Cicendo Kota Bandung
Baca juga: Kota Bogor bentuk tim patroli cegah tawuran pelajar
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020