Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerja sama dengan Yayasan Peta Bencana dan didukung PLN dan BRI meresmikan dan meluncurkan platform PetaBencana.id yang menyediakan informasi bencana secara waktu nyata.
Platform itu juga menyediakan komunikasi yang transparan antara warga dan lembaga pemerintah untuk mengurangi risiko dan mempercepat waktu tanggap darurat.
"Hari kita meresmikan platform yang bisa digunakan di seluruh Indonesia untuk berbagi informasi tentang kebencanaan," kata Kepala BNPB Doni Monardo dalam peresmian dan peluncuran platform PetaBencana.id di Graha BNPB, Jakarta, Selasa.
Doni mengatakan PetaBencana.id dimulai pada 2013 dan hanya bisa digunakan untuk informasi banjir di Jakarta. Platform tersebut memungkinkan keterlibatan masyarakat dalam menginformasikan banjir sehingga penanganan bisa segera dilakukan.
Menurut Doni, berbicara tentang keterlibatan masyarakat dalam PetaBencana.id harus mengenang mantan Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB almarhum Sutopo Purwo Nugroho.
"Beliau yang ikut melahirkan PetaBencana.id. Beliau juga yang menggagas keterlibatan publik dalam program tersebut sehingga seluruh kegiatan dan dampak banjir bisa langsung diketahui publik," tuturnya.
Doni mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Peta Bencana dan pihak-pihak yang terlibat dalam perumusan PetaBencana.id, terutama PLN dan BRI sebagai badan usaha milik negara yang memiliki komitmen penuh dalam penanggulangan bencana.
Sementara itu, Direktur Yayasan Peta Bencana Nashin Mahtani mengatakan sejak 2013 PetaBencana.id sudah digunakan jutaan pengguna di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, kemudian dikembangkan ke kota-kota besar lainnya.
"Dari Jakarta, PetaBencana.id juga dikembangkan di Bandung, Semarang, dan Surabaya," jelasnya.
PetaBencana.id merupakan proyek manajemen bencana peringatan dini dan penguatan kapasitas dukungan keputusan di Indonesia yang merupakan bagian dari USAID BNPB InAware.
Baca juga: 84 kejadian bencana terjadi sepanjang Januari di Kabupaten Sukabumi
Baca juga: Intensitas hujan tinggi, BPBD Cianjur imbau warga di wilayah rawan bencana waspada
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Platform itu juga menyediakan komunikasi yang transparan antara warga dan lembaga pemerintah untuk mengurangi risiko dan mempercepat waktu tanggap darurat.
"Hari kita meresmikan platform yang bisa digunakan di seluruh Indonesia untuk berbagi informasi tentang kebencanaan," kata Kepala BNPB Doni Monardo dalam peresmian dan peluncuran platform PetaBencana.id di Graha BNPB, Jakarta, Selasa.
Doni mengatakan PetaBencana.id dimulai pada 2013 dan hanya bisa digunakan untuk informasi banjir di Jakarta. Platform tersebut memungkinkan keterlibatan masyarakat dalam menginformasikan banjir sehingga penanganan bisa segera dilakukan.
Menurut Doni, berbicara tentang keterlibatan masyarakat dalam PetaBencana.id harus mengenang mantan Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB almarhum Sutopo Purwo Nugroho.
"Beliau yang ikut melahirkan PetaBencana.id. Beliau juga yang menggagas keterlibatan publik dalam program tersebut sehingga seluruh kegiatan dan dampak banjir bisa langsung diketahui publik," tuturnya.
Doni mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Peta Bencana dan pihak-pihak yang terlibat dalam perumusan PetaBencana.id, terutama PLN dan BRI sebagai badan usaha milik negara yang memiliki komitmen penuh dalam penanggulangan bencana.
Sementara itu, Direktur Yayasan Peta Bencana Nashin Mahtani mengatakan sejak 2013 PetaBencana.id sudah digunakan jutaan pengguna di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, kemudian dikembangkan ke kota-kota besar lainnya.
"Dari Jakarta, PetaBencana.id juga dikembangkan di Bandung, Semarang, dan Surabaya," jelasnya.
PetaBencana.id merupakan proyek manajemen bencana peringatan dini dan penguatan kapasitas dukungan keputusan di Indonesia yang merupakan bagian dari USAID BNPB InAware.
Baca juga: 84 kejadian bencana terjadi sepanjang Januari di Kabupaten Sukabumi
Baca juga: Intensitas hujan tinggi, BPBD Cianjur imbau warga di wilayah rawan bencana waspada
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020