Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok menangani korban selamat saat kecelakaan bus di Subang yang membawa kader Posyandu Bojong Pondok Terong, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat.
"Para korban sampai di RSUD Depok pada pukul 09.30 WIB dan langsung ditangani oleh petugas medis kami," kata Direktur RSUD Depok, Devi Maryori, di Depok, Minggu.
Dia mengatakan setelah diberikan penanganan, korban yang mengalami luka ringan akan dipersilakan pulang.
Namun, kata dia, jika hasil pemeriksaan menunjukkan ada korban masih harus dirawat, maka akan dirawat.
Ia menambahkan 13 korban tersebut terdiri atas tiga anak-anak dan 10 orang dewasa, sedangkan 24 korban lainnya masih dirawat di beberapa rumah sakit lainnya.
"Sebanyak 24 orang tersebar di beberapa rumah sakit, antara lain Rumah Sakit Universitas Indonesia, Rumah Sakit Hermina, Rumah Sakit Mitra Keluarga, dan Rumah Sakit Sentra Medika," katanya.
Para korban yang selamat juga di rawat di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) dengan jumlah 32 orang.
"Para pasien tersebut sudah tiba dan sedang ditangani oleh tim medis RSUI," kata pimpinan Humas RSUI Kinanti.
Ia mengatakan para korban selamat tersebut akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di RSUI. Tim kesehatan RSUI akan melakukan triase di Instalasi Gawat darurat (IGD) terlebih dahulu untuk melihat kondisi korban.
"Jika ada indikasi akan dilakukan penanganan lebih lanjut dan berkoordinasi dengan sistem penanggulangan pasien gawat darurat (SPGDT) Kota Depok," katanya.
Ia mengatakan tim kesehatan RSUI dan sarana prasarana yang dibutuhkan telah disiapkan, termasuk apabila dibutuhkan tindakan pembedahan.
Kecelakaan lalu lintas tunggal atas bus yang membawa rombongan pariwisata kader posyandu, warga Kota Depok, terjadi di Kampung Nagrok, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu (17/1).
Dalam kecelakaan tersebut, delapan korban meninggal dunia yang merupakan kader posyandu di wilayah Bojong Pondok Terong, Kecamatan Cipayung, dishalatkan di Masjid Assobariyah Kecamatan Cipayung, Kota Depok.
Wali Kota Depok Mohammad Idris mengucapkan duka yang mendalam terhadap peristiwa tersebut.
"Bagi korban yang dirawat di RSUD Kota Depok otomatis gratis, sedangkan yang dirawat RSUI jika memang pasien ada BPJS maka bisa digunakan, jika belum punya maka menggunakan biaya tak terduga (BTT) kesehatan untuk perawatan sampai mereka sembuh," katanya.
Baca juga: Pemkot Depok gratiskan biaya rumah sakit bagi korban kecelakaan bus di Subang
Baca juga: Pemkot Depok santuni korban meninggal kecelakaan di Subang
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Para korban sampai di RSUD Depok pada pukul 09.30 WIB dan langsung ditangani oleh petugas medis kami," kata Direktur RSUD Depok, Devi Maryori, di Depok, Minggu.
Dia mengatakan setelah diberikan penanganan, korban yang mengalami luka ringan akan dipersilakan pulang.
Namun, kata dia, jika hasil pemeriksaan menunjukkan ada korban masih harus dirawat, maka akan dirawat.
Ia menambahkan 13 korban tersebut terdiri atas tiga anak-anak dan 10 orang dewasa, sedangkan 24 korban lainnya masih dirawat di beberapa rumah sakit lainnya.
"Sebanyak 24 orang tersebar di beberapa rumah sakit, antara lain Rumah Sakit Universitas Indonesia, Rumah Sakit Hermina, Rumah Sakit Mitra Keluarga, dan Rumah Sakit Sentra Medika," katanya.
Para korban yang selamat juga di rawat di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) dengan jumlah 32 orang.
"Para pasien tersebut sudah tiba dan sedang ditangani oleh tim medis RSUI," kata pimpinan Humas RSUI Kinanti.
Ia mengatakan para korban selamat tersebut akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di RSUI. Tim kesehatan RSUI akan melakukan triase di Instalasi Gawat darurat (IGD) terlebih dahulu untuk melihat kondisi korban.
"Jika ada indikasi akan dilakukan penanganan lebih lanjut dan berkoordinasi dengan sistem penanggulangan pasien gawat darurat (SPGDT) Kota Depok," katanya.
Ia mengatakan tim kesehatan RSUI dan sarana prasarana yang dibutuhkan telah disiapkan, termasuk apabila dibutuhkan tindakan pembedahan.
Kecelakaan lalu lintas tunggal atas bus yang membawa rombongan pariwisata kader posyandu, warga Kota Depok, terjadi di Kampung Nagrok, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu (17/1).
Dalam kecelakaan tersebut, delapan korban meninggal dunia yang merupakan kader posyandu di wilayah Bojong Pondok Terong, Kecamatan Cipayung, dishalatkan di Masjid Assobariyah Kecamatan Cipayung, Kota Depok.
Wali Kota Depok Mohammad Idris mengucapkan duka yang mendalam terhadap peristiwa tersebut.
"Bagi korban yang dirawat di RSUD Kota Depok otomatis gratis, sedangkan yang dirawat RSUI jika memang pasien ada BPJS maka bisa digunakan, jika belum punya maka menggunakan biaya tak terduga (BTT) kesehatan untuk perawatan sampai mereka sembuh," katanya.
Baca juga: Pemkot Depok gratiskan biaya rumah sakit bagi korban kecelakaan bus di Subang
Baca juga: Pemkot Depok santuni korban meninggal kecelakaan di Subang
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020