Tanah longsor menerjang beberapa lokasi di empat desa di Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat saat hujan deras mengguyur wilayah itu, Kamis.
Akibat bencana alam itu, 10 rumah warga terancam tergerus longsoran tanah, sedangkan akses jalan desa tertutup material.
Kepala Polsek Banjarwangi Iptu Masrokan membenarkan adanya tanah longsor di Desa Bojong, Talagasari, Kadongdong, dan Tanjungjaya.
Bahkan, tanah longsor sempat memutuskan akses berupa jalan desa.
"Longsor terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi sejak Selasa (7/1), pada Kamis, pukul 10.00 terjadi longsor," kata dia.
Ia mengatakan hasil pendataan sementara, 10 rumah warga Desa Bojong terancam tergerus tanah longsor.
"Ada 10 rumah di Desa Bojong yang terdampak, tapi belum sampai rusak," katanya.
Saat ini, warga yang rumahnya terancam tergerus longsoran tanah masih tetap bertahan dan menunggu bantuan dari pemerintah daerah.
"Beberapa korban masih menempati rumahnya yang sudah tergerus, warga juga masih menunggu bantuan datang," katanya.
Tanah longsor juga terjadi di Kampung Tanah Berem, Desa Talagasari, menyebabkan satu rumah bergeser dari posisi semula.
Longsor di Desa Kadongdong, lanjut dia, berdampak terhadap beberapa rumah warga, sedangkan jumlah pasti dan besaran dampaknya masih menunggu laporan dari petugas di lapangan.
"Untuk di Desa Tanjungjaya ada tanah tebing yang hampir ambruk dan mengancam beberapa rumah di sekitarnya," katanya.
Ia menambahkan kepolisian telah berkoordinasi dengan pihak pemerintah kecamatan untuk menanggulangi tanah longsor tersebut, termasuk meminta bantuan alat berat untuk menyingkirkan material tanah longsor.
"Nanti akan berkoordinasi lagi dengan kecamatan untuk relokasi dan solusi terhadap para korban," katanya.
Baca juga: 520 hektare tanaman jagung di Garut terserang hama, kerugian ditaksir Rp2,3 miliar
Baca juga: Bupati: Gempa bumi di Garut tidak sebabkan kerusakan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Akibat bencana alam itu, 10 rumah warga terancam tergerus longsoran tanah, sedangkan akses jalan desa tertutup material.
Kepala Polsek Banjarwangi Iptu Masrokan membenarkan adanya tanah longsor di Desa Bojong, Talagasari, Kadongdong, dan Tanjungjaya.
Bahkan, tanah longsor sempat memutuskan akses berupa jalan desa.
"Longsor terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi sejak Selasa (7/1), pada Kamis, pukul 10.00 terjadi longsor," kata dia.
Ia mengatakan hasil pendataan sementara, 10 rumah warga Desa Bojong terancam tergerus tanah longsor.
"Ada 10 rumah di Desa Bojong yang terdampak, tapi belum sampai rusak," katanya.
Saat ini, warga yang rumahnya terancam tergerus longsoran tanah masih tetap bertahan dan menunggu bantuan dari pemerintah daerah.
"Beberapa korban masih menempati rumahnya yang sudah tergerus, warga juga masih menunggu bantuan datang," katanya.
Tanah longsor juga terjadi di Kampung Tanah Berem, Desa Talagasari, menyebabkan satu rumah bergeser dari posisi semula.
Longsor di Desa Kadongdong, lanjut dia, berdampak terhadap beberapa rumah warga, sedangkan jumlah pasti dan besaran dampaknya masih menunggu laporan dari petugas di lapangan.
"Untuk di Desa Tanjungjaya ada tanah tebing yang hampir ambruk dan mengancam beberapa rumah di sekitarnya," katanya.
Ia menambahkan kepolisian telah berkoordinasi dengan pihak pemerintah kecamatan untuk menanggulangi tanah longsor tersebut, termasuk meminta bantuan alat berat untuk menyingkirkan material tanah longsor.
"Nanti akan berkoordinasi lagi dengan kecamatan untuk relokasi dan solusi terhadap para korban," katanya.
Baca juga: 520 hektare tanaman jagung di Garut terserang hama, kerugian ditaksir Rp2,3 miliar
Baca juga: Bupati: Gempa bumi di Garut tidak sebabkan kerusakan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020