Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat mencatat ada sebanyak 7 orang yang meninggal dunia akibat peristiwa banjir dan longsor yang terjadi di wilayah Jawa Barat dalam kurun waktu sejak malam pergantian tahun, Selasa (31/12/2019).
Kabidhumas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Saptono Erlangga di Bandung, Kamis, menyebut berdasarkan data yang ia himpun, tujuh orang yang meninggal tersebut meninggal akibat peristiwa banjir dan longsor di wilayah Bogor.
"Ada empat orang yang meninggal akibat banjir, sedangkan tiga orang lainnya meninggal akibat peristiwa longsor, semuanya terjadi di wilayah Bogor," kata Saptono.
Empat orang di antaranya yang meninggal diduga terbawa arus saat banjir terjadi di Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor. Di wilayah tersebut juga tiga orang belum ditemukan serta 12 orang luka-luka.
Sementara mereka yang meninggal akibat longsor ada di dua wilayah. Saptono mencatat satu orang meninggal dunia di Kelurahan Kedung Badak, Kecamatan Tanah Sereal, Kota Bogor.
Sedangkan dua lainnya meninggal di Desa Curugbitung, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. Di wilayah tersebut korban tertimbun tanah setinggi 2 meter.
Selain itu, Saptono mengatakan salah satu titik banjir di Desa Kalong Sawah, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, menyebabkan 50 warga terisolasi di dalam rumah. Menurutnya, banjir di wilayah tersebut merendam 60 rumah dengan ketinggian mencapai 150 centimeter.
Kemudian di titik tersebut, kata Saptono, satu orang dikabarkan hilang. Orang tersebut, menurutnya, hilang karena terbawa arus air banjir yang melanda kawasan itu.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir melanda 97 titik di Provinsi Jawa Barat dengan perincian 32 titik di Kabupaten Bekasi, 53 titik di Kota Bekasi, 12 titik di Kabupaten Bogor 12 titik.
Baca juga: Pemprov Jabar sediakan call center dan Posgab banjir
Baca juga: Pemkab Garut kirim bantuan perahu dan logistik untuk penanganan banjir di Bogor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Kabidhumas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Saptono Erlangga di Bandung, Kamis, menyebut berdasarkan data yang ia himpun, tujuh orang yang meninggal tersebut meninggal akibat peristiwa banjir dan longsor di wilayah Bogor.
"Ada empat orang yang meninggal akibat banjir, sedangkan tiga orang lainnya meninggal akibat peristiwa longsor, semuanya terjadi di wilayah Bogor," kata Saptono.
Empat orang di antaranya yang meninggal diduga terbawa arus saat banjir terjadi di Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor. Di wilayah tersebut juga tiga orang belum ditemukan serta 12 orang luka-luka.
Sementara mereka yang meninggal akibat longsor ada di dua wilayah. Saptono mencatat satu orang meninggal dunia di Kelurahan Kedung Badak, Kecamatan Tanah Sereal, Kota Bogor.
Sedangkan dua lainnya meninggal di Desa Curugbitung, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. Di wilayah tersebut korban tertimbun tanah setinggi 2 meter.
Selain itu, Saptono mengatakan salah satu titik banjir di Desa Kalong Sawah, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, menyebabkan 50 warga terisolasi di dalam rumah. Menurutnya, banjir di wilayah tersebut merendam 60 rumah dengan ketinggian mencapai 150 centimeter.
Kemudian di titik tersebut, kata Saptono, satu orang dikabarkan hilang. Orang tersebut, menurutnya, hilang karena terbawa arus air banjir yang melanda kawasan itu.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir melanda 97 titik di Provinsi Jawa Barat dengan perincian 32 titik di Kabupaten Bekasi, 53 titik di Kota Bekasi, 12 titik di Kabupaten Bogor 12 titik.
Baca juga: Pemprov Jabar sediakan call center dan Posgab banjir
Baca juga: Pemkab Garut kirim bantuan perahu dan logistik untuk penanganan banjir di Bogor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020