Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mencatat jumlah pengangguran di daerah tersebut mencapai sekitar 102.000 orang.

"Sekitar 9,5 persen dari total jumlah penduduk Karawang yang mencapai 2,9 juta jiwa itu masih menganggur," kata Kepala Disnakertrans Karawang, Suroto saat dihubungi di Karawang, Sabtu.

Terkait dengan slogan Karawang kota industri, ia menyatakan secara umum di daerah industri itu memang cukup banyak penganggur.

Ia mencontohkan wilayah Bekasi yang dikenal sebagai daerah industri, cukup banyak juga penganggur di daerah tersebut.

Suroto menyebutkan masalah pengangguran akan menjadi "pekerjaan rumah" Pemkab Karawang yang harus diselesaikan.

Dikatakan, permasalahan pengangguran tidak hanya menjadi urusan Disnakertrans Karawang tapi juga sudah menjadi tugas bersama sebab mengatasi pengangguran tidak hanya menyalurkan tenaga kerja ke perusahaan.

Menurut dia, peluang usaha sebenarnya banyak. Di antaranya di bidang pertanian dan UMKM. Jadi cara mengatasi pengangguran tidak hanya menyalurkan tenaga kerja ke perusahaan. Tapi juga memanfaatkan peluang-peluang usaha.

Sementara itu, Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Karawang menyatakan sejumlah perusahaan manufaktur yang akan berinvestasi di Karawang akan mengutamakan penggunaan teknologi robot.

Kepala DPMPTSP setempat Dedi Achdiat menyebutkan kalau investasi industri di Karawang dipastikan akan tetap bergeliat di tengah tingginya Upah Minimum Kabupaten (UMK) Karawang 2020 yang mencapai Rp4.594.324.

Tapi sektor industri di Karawang nantinya akan beralih. Dari sebelumnya sektor industri padat karya atau tekstil sandang kulit (TSK), menjadi industri manufaktur yang cenderung mengaplikasikan tenaga mesin. 

Baca juga: Pelintasan kereta api liar Warung Bambu Karawang dibuka kembali jadi resmi

Baca juga: Bawaslu Karawang siap pantau ASN yang terlibat pada Pilkada 2020
 

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019