Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Garut, Jawa Barat, akan mengkaji standarisasi keamanan wisata air Darajat di Kecamatan Pasirwangi untuk mencegah adanya korban jiwa seperti yang telah terjadi seorang wisatawan anak tewas tenggelam di kolam pemandian air hangat di wisata itu.

"Sekarang kita (kaji) hari ini terkait dengan itu (standarisasi keamanan wisata), bagaimana kita memberikan rasa aman dan juga keselamatan," kata Kepala Disbudpar Kabupaten Garut, Budi Gan Gan kepada wartawan di Garut, Senin.

Ia menuturkan, Disbudpar Garut sudah menerima informasi adanya seorang anak yang tewas tenggelam di kolam renang kawasan wisata Darajat, Jumat (13/12) pagi.

Kajian yang dilakukan Disbudpar Garut itu, kata dia, untuk mengetahui bagaimana standarisasi keamanan wisatawan saat beraktivitas di kolam renang kawasan wisata Darajat itu.

"Acara seperti ini bagaimana supaya tidak terjadi lagi," katanya.

Ia mengungkapkan, prihatin dengan adanya insiden seorang anak yang tewas tenggelam tersebut, untuk itu menjadi pelajaran bagi pihak pengelolanya.

Pemilik wisata kolam renang itu, kata dia, sudah seharusnya melakukan perbaikan dan meningkatkan pengamanan di tempat wisata sesuai standar yang ditetapkan.

"Ya itu harus tingkatkan perbaikan-perbaikan, dan kita berikan peringatan harus memenuhi standar," katanya.

Ia menambahkan, standar keamanan tempat wisata tirta itu minimal memiliki tiga petugas penyelamat yang mampu mengawasi seluruh aktivitas wisatawan saat berenang.

Disbudpar Garut, kata dia, saat ini sedang mengirimkan 40 orang untuk mengikuti pelatihan penyelamatan wisata tirta di Bandung.

"Saya harap setiap kolam harus ada Balawisatanya minimal tiga orang mengawasi pergerakan wisatawan," katanya.

Baca juga: Pemkab Garut terus tingkatkan kualitas SDM sektor pariwisata

Baca juga: DPRD Jabar: Pemerintah harus mampu angkat potensi wisata Garut Selatan



 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Feri Purnama


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019