Dinas Kesehatan Cianjur, Jawa Barat, meraih lima penghargaan tingkat Provinsi Jawa Barat dan nasional, pada Hari Kesehatan Nasional 2019, salah satunya sebagai juara III kabupaten dengan akselerasi Open Defecation Free (ODF) terbaik.
Kepala Dinkes Cianjur, Tresna Gumilar di Cianjur, mengatakan penghargaan ODF merupakan penghargaan atas upaya membuat masyarakat tidak buang air besar sembarangan.
"Cianjur mendapat penghargaan tingkat provinsi karena dinilai berhasil dalam program stop buang air sembarangan dan sanitasi lingkungan. Program sanitasi lingkungan tahun ini, mencapai 146 titik, tahun sebelumnya 90 titik dan tahun depan ditargetkan 200 titik," katanya.
Dinkes Cianjur, tutur dia, juga mendapat juara I puskesmas berprestasi, kategori Puskesmas Terpencil , juara I Tenaga Kesehatan Teladan Kriteria Dokter Gigi, juara I Tenaga Kesehatan Teladan Juara Kriteria Tenaga Gizi dan juara 2 Tenaga Kesehatan Teladan Kriteria Tenaga Kesehatan Lingkungan.
"Cianjur juga menyabet penghargaan tingkat nasional berupa kategori Pelayanan Terbaik Sistem Informasi Tuberculosis (SITB) dan Pelayanan Terbaik Pengelolaan Penanggulangan Tuberkulosis (PKM Karang Tengah)," katanya.
Sementara Ketua Komisi D DPRD Cianjur, Sahli Saidi mendorong Pemkab Cianjur khususnya dinas kesehatan untuk meningkatkan pelayanan dan fasilitas kesehatan, terutama untuk wilayah selatan.
"Untuk program kesehatan, dinkes sudah menunjukan tren positif seperti penurunan angka stunting, hingga masalah gizi dan penyakit lainnya. Namun perlu diperhatikan terkait pelayanan dan fasilitas kesehatan," katanya.
Dia mencontohkan seperti halnya di puskesmas di Kecamatan Cibinong yang hingga saat ini, belum memiliki layanan rawat inap."Alangkah lebih baik kalau puskesmas ada ruang rawat inap sebagai penanganan medis awal," katanya.
Minimnya fasilitas kesehatan ungkap dia, juga terjadi di beberapa kecamatan lain di selatan, sehinggapihaknya mendorong pemkab segera meningkatkan fasilitas puskesmas sebagai bentuk pelayanan bagi masyarakat.
Baca juga: Pemkab Cianjur dan BPJS Kesehatan perpanjang kerja sama terkait pembiayaan
Baca juga: Menkes inginkan peserta mandiri kelas III disubsidi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Kepala Dinkes Cianjur, Tresna Gumilar di Cianjur, mengatakan penghargaan ODF merupakan penghargaan atas upaya membuat masyarakat tidak buang air besar sembarangan.
"Cianjur mendapat penghargaan tingkat provinsi karena dinilai berhasil dalam program stop buang air sembarangan dan sanitasi lingkungan. Program sanitasi lingkungan tahun ini, mencapai 146 titik, tahun sebelumnya 90 titik dan tahun depan ditargetkan 200 titik," katanya.
Dinkes Cianjur, tutur dia, juga mendapat juara I puskesmas berprestasi, kategori Puskesmas Terpencil , juara I Tenaga Kesehatan Teladan Kriteria Dokter Gigi, juara I Tenaga Kesehatan Teladan Juara Kriteria Tenaga Gizi dan juara 2 Tenaga Kesehatan Teladan Kriteria Tenaga Kesehatan Lingkungan.
"Cianjur juga menyabet penghargaan tingkat nasional berupa kategori Pelayanan Terbaik Sistem Informasi Tuberculosis (SITB) dan Pelayanan Terbaik Pengelolaan Penanggulangan Tuberkulosis (PKM Karang Tengah)," katanya.
Sementara Ketua Komisi D DPRD Cianjur, Sahli Saidi mendorong Pemkab Cianjur khususnya dinas kesehatan untuk meningkatkan pelayanan dan fasilitas kesehatan, terutama untuk wilayah selatan.
"Untuk program kesehatan, dinkes sudah menunjukan tren positif seperti penurunan angka stunting, hingga masalah gizi dan penyakit lainnya. Namun perlu diperhatikan terkait pelayanan dan fasilitas kesehatan," katanya.
Dia mencontohkan seperti halnya di puskesmas di Kecamatan Cibinong yang hingga saat ini, belum memiliki layanan rawat inap."Alangkah lebih baik kalau puskesmas ada ruang rawat inap sebagai penanganan medis awal," katanya.
Minimnya fasilitas kesehatan ungkap dia, juga terjadi di beberapa kecamatan lain di selatan, sehinggapihaknya mendorong pemkab segera meningkatkan fasilitas puskesmas sebagai bentuk pelayanan bagi masyarakat.
Baca juga: Pemkab Cianjur dan BPJS Kesehatan perpanjang kerja sama terkait pembiayaan
Baca juga: Menkes inginkan peserta mandiri kelas III disubsidi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019