PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyatakan berdasarkan data KSEI per akhir Oktober 2019, Provinsi Jawa Barat menempati urutan ke-dua untuk jumlah investor terbanyak di pasar modal dari 34 provinsi di Indonesia yaitu 204.994 investor.
"Dari jumlah tersebut tercatat sebanyak 53.597 investor berdomisili di kota Bandung," kata Kepala Unit Peraturan dan Pengenaan Sanksi Divisi Hukum KSEI M Zidni Ilman Solihin, di Kota Bandung, Jumat.
Dia mengatakan jumlah investor di Pasar Modal Indonesia hingga akhir Oktober 2019, telah mencapai sekitar 2.311.224 investor, yang mencakup investor pemilik Efek, Reksa Dana dan Surat Berharga yang diterbitkan Bank Indonesia.
"Beberapa pengembangan yang direalisasikan oleh KSEI mampu memberikan dampak positif bagi Pasar Modal Indonesia dan kami berharap hal ini dapat meningkatkan kenyamanan investor dalam bertransaksi serta menarik minat investor baru untuk berinvestasi di pasar modal," kata Zidni.
KSEI, kata dia, juga mendorong peningkatan investor pasar modal di daerah melalui pengembangan perusahaan efek daerah (PED) dan saat ini, investor pasar modal masih didominasi di Pulau Jawa.
Oleh karena itu, juga pihaknya mendorong terbentuknya PED menyusul telah penunjukkan bank pembangunan daerah (BPD) seperti Bank BJB.
"Dan kami berharap dengan adanya PED bisa mendorong pasar modal di daerah karena perusahaan sekuritas sekarang ini cenderung tidak merata, lebih banyak fokus di Jawa. Padahal kalau ada PED daerah, mereka lebih tahu market dan kultur daerah," kata Zidni.
Lebih lanjut ia mengatakan masuknya Bank Bjb sebagai bank administrator RDN akan memudahkan masyarakat berinvestasi. Tak hanya bank bjb, dalam waktu dekat beberapa BPD lainnya juga akan menjadi bank administrator Rekening Dana Nasabah atau RDN dan beberapa yang telah dalam proses adakah BPD Jawa Timur dan BPD Sumatera Barat.
"Perusahaan efek daerah nantinya akan fokus kerja sama dengan bank daerah. Kami berharap, ini bisa memajukan ekonomi daerah, sehingga bisa beri kenyamanan masyarakat daerah berinvestasi," kata Zidni.
Setelah sukses menyelenggarakan sosialisasi Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) di kota Semarang, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bekerjasama dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menyelenggarakan rangkaian kegiatan sosialisasi dengan menyambangi Kota Bandung dan menggelar diskusi dengan para jurnalis.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan fasilitas AKSes yang merupakan fasilitas perlindungan investor Pasar Modal Indonesia juga memberikan informasi terbaru tentang pengembangan infrastruktur dan pencapaian KSEI.
Dalam sosialisasi kali ini, KSEI ingin memfokuskan mengenai Fasilitas AKSes Next Generation (AKSes Next-G) yang telah diimplementasikan.
Pengembangan AKSes Next-G meliputi proses log-in yang mudah, cukup dengan menggunakan alamat email. Pengguna AKSes Next-G pun tidak terbatas pada investor saja tetapi juga masyarakat secara umum.
Perubahan lain pada AKSes Next-G terdapat pada laman beranda/home yang lebih dinamis dengan informasi yang lebih menarik dengan menampilkan running trade, aktivitas pasar modal, dan headline berita/artikel terkait pasar modal.
Baca juga: Bank Muamalat gandeng BKPM untuk incar investor asing
Baca juga: 12 investor Malaysia dan Singapura kunjungi kebun kopi di Pangalengan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Dari jumlah tersebut tercatat sebanyak 53.597 investor berdomisili di kota Bandung," kata Kepala Unit Peraturan dan Pengenaan Sanksi Divisi Hukum KSEI M Zidni Ilman Solihin, di Kota Bandung, Jumat.
Dia mengatakan jumlah investor di Pasar Modal Indonesia hingga akhir Oktober 2019, telah mencapai sekitar 2.311.224 investor, yang mencakup investor pemilik Efek, Reksa Dana dan Surat Berharga yang diterbitkan Bank Indonesia.
"Beberapa pengembangan yang direalisasikan oleh KSEI mampu memberikan dampak positif bagi Pasar Modal Indonesia dan kami berharap hal ini dapat meningkatkan kenyamanan investor dalam bertransaksi serta menarik minat investor baru untuk berinvestasi di pasar modal," kata Zidni.
KSEI, kata dia, juga mendorong peningkatan investor pasar modal di daerah melalui pengembangan perusahaan efek daerah (PED) dan saat ini, investor pasar modal masih didominasi di Pulau Jawa.
Oleh karena itu, juga pihaknya mendorong terbentuknya PED menyusul telah penunjukkan bank pembangunan daerah (BPD) seperti Bank BJB.
"Dan kami berharap dengan adanya PED bisa mendorong pasar modal di daerah karena perusahaan sekuritas sekarang ini cenderung tidak merata, lebih banyak fokus di Jawa. Padahal kalau ada PED daerah, mereka lebih tahu market dan kultur daerah," kata Zidni.
Lebih lanjut ia mengatakan masuknya Bank Bjb sebagai bank administrator RDN akan memudahkan masyarakat berinvestasi. Tak hanya bank bjb, dalam waktu dekat beberapa BPD lainnya juga akan menjadi bank administrator Rekening Dana Nasabah atau RDN dan beberapa yang telah dalam proses adakah BPD Jawa Timur dan BPD Sumatera Barat.
"Perusahaan efek daerah nantinya akan fokus kerja sama dengan bank daerah. Kami berharap, ini bisa memajukan ekonomi daerah, sehingga bisa beri kenyamanan masyarakat daerah berinvestasi," kata Zidni.
Setelah sukses menyelenggarakan sosialisasi Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) di kota Semarang, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) bekerjasama dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menyelenggarakan rangkaian kegiatan sosialisasi dengan menyambangi Kota Bandung dan menggelar diskusi dengan para jurnalis.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan fasilitas AKSes yang merupakan fasilitas perlindungan investor Pasar Modal Indonesia juga memberikan informasi terbaru tentang pengembangan infrastruktur dan pencapaian KSEI.
Dalam sosialisasi kali ini, KSEI ingin memfokuskan mengenai Fasilitas AKSes Next Generation (AKSes Next-G) yang telah diimplementasikan.
Pengembangan AKSes Next-G meliputi proses log-in yang mudah, cukup dengan menggunakan alamat email. Pengguna AKSes Next-G pun tidak terbatas pada investor saja tetapi juga masyarakat secara umum.
Perubahan lain pada AKSes Next-G terdapat pada laman beranda/home yang lebih dinamis dengan informasi yang lebih menarik dengan menampilkan running trade, aktivitas pasar modal, dan headline berita/artikel terkait pasar modal.
Baca juga: Bank Muamalat gandeng BKPM untuk incar investor asing
Baca juga: 12 investor Malaysia dan Singapura kunjungi kebun kopi di Pangalengan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019