Sejumlah warga tetap antusias untuk menyukseskan pemilihan kepala desa (Pilkades) Sukaluyu, Kecamatan Sukawening, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa, meski sempat diterjang angin kencang yang merobohkan tenda tempat dilaksanakannya pemungutan suara.
Camat Sukawening, U Khaerudin, membenarkan adanya angin kencang yang merobohkan tenda, namun angin tersebut tidak menyurutkan warga untuk menyalurkan hak suaranya hingga pemungutan suara selesai.
"Proses pemilihan bisa dilaksanakan sampai beres," kata Khaerudin.
Ia menuturkan, angin kencang melanda kawasan Desa Sukaluyu pada pukul 12.00 WIB menjelang batas akhir waktu pemungutan suara selesai.
Angin kencang itu, lanjut dia, menyebabkan tenda tempat pendaftaran pemilih ambruk dan membuat warga panik menghindari terjangan angin.
Sejumlah panitia dan warga lainnya, kata Kharudin, tetap berupaya menahan tiang tenda agar tidak roboh dan menimpa warga lainnya.
"Tidak ada korban, saat kejadian jumlah pemilih juga tinggal sedikit," katanya.
Ia menambahkan, kepanikan warga akibat gangguan faktor alam itu tidak berlangsung lama, warga kembali berkumpul untuk menyalurkan hak suara dan menyaksikan proses penghitungan suara pilkades.
"Sekarang juga sedang penghitungan suara," katanya.
Sebelumnya, video yang menayangkan angin kencang menerjang tempat pemungutan suara Pilkades Sukaluyu sempat beredar melalui media sosial masyarakat Garut.
Video tersebut menayangkan terjangan angin kencang yang nyaris merobohkan tiang tenda, dan sejumlah warga berteriak sambil menyelamatkan diri menghindari terpaan angin kencang.
Baca juga: Bupati Garut sebut Pilkades serentak harus damai
Baca juga: DPMD Garut ajak masyarakat tolak praktik politik uang saat pilkades
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Camat Sukawening, U Khaerudin, membenarkan adanya angin kencang yang merobohkan tenda, namun angin tersebut tidak menyurutkan warga untuk menyalurkan hak suaranya hingga pemungutan suara selesai.
"Proses pemilihan bisa dilaksanakan sampai beres," kata Khaerudin.
Ia menuturkan, angin kencang melanda kawasan Desa Sukaluyu pada pukul 12.00 WIB menjelang batas akhir waktu pemungutan suara selesai.
Angin kencang itu, lanjut dia, menyebabkan tenda tempat pendaftaran pemilih ambruk dan membuat warga panik menghindari terjangan angin.
Sejumlah panitia dan warga lainnya, kata Kharudin, tetap berupaya menahan tiang tenda agar tidak roboh dan menimpa warga lainnya.
"Tidak ada korban, saat kejadian jumlah pemilih juga tinggal sedikit," katanya.
Ia menambahkan, kepanikan warga akibat gangguan faktor alam itu tidak berlangsung lama, warga kembali berkumpul untuk menyalurkan hak suara dan menyaksikan proses penghitungan suara pilkades.
"Sekarang juga sedang penghitungan suara," katanya.
Sebelumnya, video yang menayangkan angin kencang menerjang tempat pemungutan suara Pilkades Sukaluyu sempat beredar melalui media sosial masyarakat Garut.
Video tersebut menayangkan terjangan angin kencang yang nyaris merobohkan tiang tenda, dan sejumlah warga berteriak sambil menyelamatkan diri menghindari terpaan angin kencang.
Baca juga: Bupati Garut sebut Pilkades serentak harus damai
Baca juga: DPMD Garut ajak masyarakat tolak praktik politik uang saat pilkades
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019