Kabupaten Bekasi, Jawa Barat berencana menggulirkan program Magrib Mengaji terutama untuk anak-anak di lingkungan masyarakat guna mendukung pendidikan berkarakter yang kini diprioritaskan.
"Sudah ada rencana melalui kegiatan Magrib Mengaji. Bukan sekadar rencana tapi tengah dibahas anggaran khusus untuk mendukung kegiatan ini bergulir," kata Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja di Cikarang, Selasa.
Magrib Mengaji terutama akan menyasar anak-anak usia sekolah dan para pemuda serta pemudi. Ketika waktu memasuki petang mereka akan diimbau untuk memenuhi masjid serta mushalla sekitar guna bersama-sama mengaji dan mendalami atau mengkaji ayat-ayat Al Quran.
Di beberapa daerah kegiatan ini telah lebih dulu berjalan dan dinilai mampu mengarahkan generasi baru agar aktif dalam kegiatan positif.
"Di daerah lain, kota/kabupaten sudah berjalan, maka akan diterapkan juga di Kabupaten Bekasi," ucapnya.
Tidak sekadar mengarahkan anak muda ke masjid, magrib mengaji pun akan diisi dengan siraman rohani dari para ustad yang terlatih. Pihaknya berencana mengundang sejumlah kiyai terkemuka untuk mengisi materi.
"Jadi bukan sekadar program namun kualitasnya juga kudu dijaga. Banyak anak muda kita yang nanti lebih berkegiatan di masjid. Kemudian ada kiyai-kiyai yang nanti mengisi di masjid-masjid," katanya.
Eka menginginkan ada perubahan wajah dari Kabupaten Bekasi melalui anak mudanya. Setelah sekian banyak terduga teroris yang ditangkap di Kabupaten Bekasi, dia berharap peningkatan materi keagamaan dapat menangkal kegiatan yang tidak bagus.
"Jadi masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah namun juga sebagai laboratorium perdamaian. Anak muda Kabupaten Bekasi harus dapat memberi contoh perdamaian tetapi pemerintah daerah juga dapat mendukung dengan memberikan perhatian kepada mereka," ungkapnya.
Selain menjadi aset untuk Pemerintah Kabupaten Bekasi generasi baru ini diharapkan dapat turut serta menjaga perdamaian dunia. Melalui program magrib mengaji anak muda dapat lebih maju dan berprestasi sehingga nantinya mereka dapat ikut berkontribusi membangun Kabupaten Bekasi.
"Masjid maupun pesantren harus menjadi laboratorium perdamaian. Di mana pesantren maupun masjid merupakan wadah untuk mendidik bibit-bibit muda yang lebih unggul dan lebih baik lagi. Mereka juga harus mampu mengikuti kemajuan teknologi di era globalisasi ini sebagai salah satu contoh untuk kemajuan para anak muda yang ada di Kabupaten Bekasi," kata Eka. (KR-PRA).
Baca juga: Jalan Kalimalang diperlebar diharapkan mampu urai kemacetan Bekasi
Baca juga: Lima situ di Kabupaten Bekasi layak jadi tempat wisata
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Sudah ada rencana melalui kegiatan Magrib Mengaji. Bukan sekadar rencana tapi tengah dibahas anggaran khusus untuk mendukung kegiatan ini bergulir," kata Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja di Cikarang, Selasa.
Magrib Mengaji terutama akan menyasar anak-anak usia sekolah dan para pemuda serta pemudi. Ketika waktu memasuki petang mereka akan diimbau untuk memenuhi masjid serta mushalla sekitar guna bersama-sama mengaji dan mendalami atau mengkaji ayat-ayat Al Quran.
Di beberapa daerah kegiatan ini telah lebih dulu berjalan dan dinilai mampu mengarahkan generasi baru agar aktif dalam kegiatan positif.
"Di daerah lain, kota/kabupaten sudah berjalan, maka akan diterapkan juga di Kabupaten Bekasi," ucapnya.
Tidak sekadar mengarahkan anak muda ke masjid, magrib mengaji pun akan diisi dengan siraman rohani dari para ustad yang terlatih. Pihaknya berencana mengundang sejumlah kiyai terkemuka untuk mengisi materi.
"Jadi bukan sekadar program namun kualitasnya juga kudu dijaga. Banyak anak muda kita yang nanti lebih berkegiatan di masjid. Kemudian ada kiyai-kiyai yang nanti mengisi di masjid-masjid," katanya.
Eka menginginkan ada perubahan wajah dari Kabupaten Bekasi melalui anak mudanya. Setelah sekian banyak terduga teroris yang ditangkap di Kabupaten Bekasi, dia berharap peningkatan materi keagamaan dapat menangkal kegiatan yang tidak bagus.
"Jadi masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah namun juga sebagai laboratorium perdamaian. Anak muda Kabupaten Bekasi harus dapat memberi contoh perdamaian tetapi pemerintah daerah juga dapat mendukung dengan memberikan perhatian kepada mereka," ungkapnya.
Selain menjadi aset untuk Pemerintah Kabupaten Bekasi generasi baru ini diharapkan dapat turut serta menjaga perdamaian dunia. Melalui program magrib mengaji anak muda dapat lebih maju dan berprestasi sehingga nantinya mereka dapat ikut berkontribusi membangun Kabupaten Bekasi.
"Masjid maupun pesantren harus menjadi laboratorium perdamaian. Di mana pesantren maupun masjid merupakan wadah untuk mendidik bibit-bibit muda yang lebih unggul dan lebih baik lagi. Mereka juga harus mampu mengikuti kemajuan teknologi di era globalisasi ini sebagai salah satu contoh untuk kemajuan para anak muda yang ada di Kabupaten Bekasi," kata Eka. (KR-PRA).
Baca juga: Jalan Kalimalang diperlebar diharapkan mampu urai kemacetan Bekasi
Baca juga: Lima situ di Kabupaten Bekasi layak jadi tempat wisata
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019