Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat menyatakan siap mengoptimalkan keberadaan objek wisata situs purbakala menjadi bagian dari objek wisata sejarah dan pendidikan.

"Untuk tahun 2020 mendatang kami targetkan penggalian potensi wisata yang menawarkan situs dan cagar budaya terus diakselerasi," kata Kepala Disparbud Provinsi Jawa Barat Dedi Taufik, di Bandung, Senin.

Dedi mengatakan beberapa waktu lalu pihaknya sudah mengunjungi beberapa situs purbakala di berbagai daerah salah satunya, arca peninggalan sejarah masa hindu budha di Desa Cibuntu, Kabupaten Kuningan.

Wisata purbakala tersebut disebut Situs Saurip Kidul, Bujal Dayeuh dan Hulu Dayeuh. 

"Jadi kawasan ini memang sudah menjadi tempat wisata namun, saya pikir ini bisa lebih dikembangkan lagi dengan berbagai elemen penunjang seperti peningkatan kualitas infrastruktur contohnya papan informasi dan guide yang bisa membuat pengunjung tahu mengenai sejarah penemuan dan sejarahnya," katanya.

Menurut dia untuk memaksimalkan potensi ini maka pihaknya akan segera membahas mengenai pengembanagan ini dengan penelitian lanjutan dengan Balai Arkeologi Jawa Barat maupun Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.

Selain itu, pihaknya juga memastikan pengembangan tempat wisata yang terdapat situs purbakala tetap menjaga kelestariannya karena ia menyadari bahwa hal ini bukan tanggung jawab ringan. 

"Hal ini perlu kerjasama dengan semua pihak, termasuk dengan warga setempat. Jadi, harus melibatkan mereka juga, karena selain pemerintah daerah, masyarakat juga yang memiliki peran aktif dan krusial," kata dia.

Disparbud Jabar, kata dia, juga mengapresiasi keberadaan Desa Wisata Cibuntu yang menawarkan objek wisata lain yang tidak kalah menarik mulai dari sektor agrowisata hingga kuliner khas. 

"Dan di sana juga ada sumber mata air dan Air Terjun Cikahuripan yang sudah dirawat dan ditata dengan baik oleh warga. Ini tentu sangat baik, potensinya sangat besar, tentu harus terus dikembangkan," katanya.

 

Pewarta: ASJ

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019