Dinas Kesehatan Kota Bandung, Jawa Barat mengimbau masyarakat untuk mewaspadai penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang akan meningkat pada musim hujan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung, dr Rosye Arosdiani Apip mengatakan, ketika musim hujan pengembangbiakan nyamuk aedes aegepti dapat meningkat.
"Musim hujan itu meningkatkan jumlah potensi perindukan nyamuk di lingkungan pemukiman," kata Rosye di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Kota Bandung, Kamis.
Baca juga: Sebanyak 18 warga Jabar meninggal dunia karena DBD
Berdasarkan catatan Dinkes, setiap bulan selalu ada pasien yang terjangkit DBD. Namun tidak seperti saat memasuki musim hujan yang potensi penularannya meningkat.
"Artinya potensi penularan juga masih ada sepanjang tahun, tapi kalau musim hujan tempat berkembang biak jadi meningkat," kata dia.
Baca juga: Ridwan Kamil buat surat edaran pencegahan DBD ke kabupaten/kota
Menurutnya seluruh kecamatan di wilayah Kota Bandung itu bersifat endemis dalam pengembangbiakan nyamuk penyebab DBD. Maka dari itu penyakit DBD sangat mudah menyebar di Kota Bandung, apalagi di pemukiman padat.
Baca juga: 610 kasus DBD terjadi di Kota Bekasi
Seperti pada awal tahun 2019, tercatat sekitar 200 orang lebih terjangkit DBD di Kota Bandung. Selain bersifat endemis, kata dia, musim hujan di awal tahun itu juga berkontribusi dalam peningkatan pasien DBD.
"Musim hujan menjadi kontribusi terjadinya peningkatan kasus di awal tahun yang kemarin," kata dia.
Baca juga: Dinkes Sukabumi: 4 warga sudah meninggal akibat DBD
Dengan demikian ia mengimbau agar masyatakat bisa mengikuti program Dinkes yakni pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Ia berharap di setiap rumah, masyarakat bisa memantau jentik nyamuk untuk memberantasnya demi mencegah DBD.
"Kalau musim penghujan dan pemberantasan kita berjalan baik, saya yakin nyamuk yang berkembangbiak pun tidak ada, jadi gerakan PSN ini harus dilakukan sepanjang tahun," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung, dr Rosye Arosdiani Apip mengatakan, ketika musim hujan pengembangbiakan nyamuk aedes aegepti dapat meningkat.
"Musim hujan itu meningkatkan jumlah potensi perindukan nyamuk di lingkungan pemukiman," kata Rosye di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Kota Bandung, Kamis.
Baca juga: Sebanyak 18 warga Jabar meninggal dunia karena DBD
Berdasarkan catatan Dinkes, setiap bulan selalu ada pasien yang terjangkit DBD. Namun tidak seperti saat memasuki musim hujan yang potensi penularannya meningkat.
"Artinya potensi penularan juga masih ada sepanjang tahun, tapi kalau musim hujan tempat berkembang biak jadi meningkat," kata dia.
Baca juga: Ridwan Kamil buat surat edaran pencegahan DBD ke kabupaten/kota
Menurutnya seluruh kecamatan di wilayah Kota Bandung itu bersifat endemis dalam pengembangbiakan nyamuk penyebab DBD. Maka dari itu penyakit DBD sangat mudah menyebar di Kota Bandung, apalagi di pemukiman padat.
Baca juga: 610 kasus DBD terjadi di Kota Bekasi
Seperti pada awal tahun 2019, tercatat sekitar 200 orang lebih terjangkit DBD di Kota Bandung. Selain bersifat endemis, kata dia, musim hujan di awal tahun itu juga berkontribusi dalam peningkatan pasien DBD.
"Musim hujan menjadi kontribusi terjadinya peningkatan kasus di awal tahun yang kemarin," kata dia.
Baca juga: Dinkes Sukabumi: 4 warga sudah meninggal akibat DBD
Dengan demikian ia mengimbau agar masyatakat bisa mengikuti program Dinkes yakni pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Ia berharap di setiap rumah, masyarakat bisa memantau jentik nyamuk untuk memberantasnya demi mencegah DBD.
"Kalau musim penghujan dan pemberantasan kita berjalan baik, saya yakin nyamuk yang berkembangbiak pun tidak ada, jadi gerakan PSN ini harus dilakukan sepanjang tahun," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019