Plt Bupati Cianjur, Jawa Barat Herman Suherman menyatakan RSUD Cianjur tidak jadi turun kelas dan masih di kelas II B setelah dilakukan audit ulang oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

"Sebelumnya sempat dikabarkan turun kelas, namun setelah dilakukan audit ulang Kemenkes RI beberapa waktu lalu, RSUD Cianjur yang dipastikan tidak jadi turun kelas masih kelas II B," katanya di Cianjur Jumat.

Ia mengatakan berkaca dari kejadian tersebut pihaknya mengimbau pada pengelola RSUD Cianjur, agar pelaporan data selalu update setiap saat dan meningkatkan pelayanan lebih baik dan prima.

Ketika nanti ada pengecekan data dari pemerintah pusat, ujar dia, akan sama atau sinkron antara data dari pusat maupun data dari daerah, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman.

"Jangan sampai karena kurang update data menimbulkan dampak besar, apalagi sampai berpotensi menjadi turun kelas," katanya.

Herman menjelaskan pelayanan kesehatan untuk semua pasien menjadi prioritas utama dengan tidak membedakan latar belakang ekonomi, ras juga golongan lainnya." Pelayanan harus prima untuk semua pasien, tanpa membeda-bedakan kelas atau tingkat ekonomi," katanya.

Wakil Direktur RSUD Cianjur, Yusman Faisal, mengatakan penyebab masuknya RSUD Cianjur ke dalam daftar rumah sakit turun kelas akibat data pengisian website ke Kemenkes RI yang belum diperbarui.

"Ternyata dari segi sumber daya manusia atau kategori lainnya RSUD Cianjur masih tetap di kelas B tidak turun. Hanya pelaporan ke pusat yang kurang update, sehingga kekurangan tersebut akan menjadi perhatian," katanya.

Baca juga: Wabup Bandung: RSUD Soreang ditarget selesai November 2020

Baca juga: BJB dan RSUD Sukabumi sinergi optimalkan layanan pengelolaan keuangan
 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019