Taman alun-alun Cianjur, Jawa Barat, tergenang banjir bercampur lumpur diduga akibat tidak berfungsinya drainase di sekitarnya dengan baik, sehingga meluap ketika debit air dari bagian hulu tepatnya di Kecamatan Cugenang cukup tinggi setelah hujan turun deras menjelang tengah malam.

Informasi dihimpun, Rabu, banjir terjadi karena saluran air dengan lebar 1 meter dan kedalaman 50 centimeter yang melintasi kawasan alun-alun meluap akibat tertutup sampah yang menyumbat aliran air, sehingga air menggenangi taman yang dibangun dengan biaya puluhah miliar tersebut.

"Air setinggi betis orang dewasa sudah mengenangi alun-alun dan sejumlah perkampungan warga yang terletak di sekitar saluran air, saat saya keluar rumah karena mendegar suara air yang cukup deras," kata Rudi Suryadi (51) warga Gedong Asem, Kelurahan Sawah Gede, Cianjur pada wartawan Selasa.

Debit air yang tinggi tersebut merupakan aliran dari wilayah Kecamatan Cugenang yang diketahui mengalami hujan deras sejak sore hingga malam menjelang. Tingginya debit air dan buruknya drainase yang tersumbat sampah menyebabkan air meluap dengan membawa material lumpur.

"Ini banjir pertama kali terjadi sejak saya lahir sampai punya cucu. Buruknya drainase ditambah banyaknya sampah yang tersangkut di dalam saluran menyebabkan banjir bandang yang mengenangi taman alun-alun," katanya.

Setelah berkoordinasi dengan pihak terkait di pemkab, air berangsur surut menjelang dini hari, tepatnya setelah pintu air di Sungai Cianjur, dibuka. Air yang mulai surut menyisakan lumpur sehingga taman alun-alun tertutup material lumpur mulai dari pintu masuk dekat Mesjid Agung dan sebagian besar rumput sintetis.

Tidak hanya alun-alun lapangan sekolah Gedong Asem tertutup lumpur setinggi beberapa centimeter. Warga di wilayah tersebut mendesak Pemkab Cianjur segera memperbaiki drainase guna mencegah terjadinya banjir susulan akibat tidak berfungsinya drainase yang tersumbat sampah.

"Warga khawatir banjir akan kembali terjadi apalagi jika memasuki musik hujan. Ini baru pertama kali terjadi sampai parah begini, kalau pun debitnya tinggi hanya sampai batas dari drainase. Kemungkinan ada jalur drainase juga yang tidak berfungsi," katanya.

Sementara itu, Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan luapan air dari jaringan drainase diduga diakibatkan banyaknya sampah yang dibuang sembarangan dan menyumbat aliran air, sehingga pihaknya mengharapkan warga untuk tidak membuang sampah sembarangan.

"Sampah akan menyumbat aliran air, sehingga mengakibatkan banjir. Kalau urusan drainase nanti dinas teknis akan melakukan pemeriksaan dan perbaikan," katanya.

Ia menambahkan, Pemkab Cianjur melalui petugas dari Dinas Lingkungan Hidup segera membersihkan material lumpur di pintu masuk dan kawasan inti Taman Alun-alun Cianjuragar siang harinya landmark Cianjur yang diresmikan Presiden RI, Joko Widodo beberapa waktu lalu dapat kembali dikunjungi.

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019