Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menurunkan 52 orang petugas kesehatan untuk melakukan pengecekan daging kurban di sejumlah wilayah guna memastikan daging kurban layak konsumsi.

Kasi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyrakat Vetenier Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan (KPP) Cianjur, M Agung Rianto di Cianjur Senin, mengatakan sebanyak 52 petugas tersebut terdiri dari 11 dokter hewan, 20 paramedis dan 21 petugas lapangan.

"Setiap petugas ditempatkan di beberapa lokasi yang melaksanakan pemotongan hewan kurban seperti di Masjid Agung Cianjur, Polres Cianjur, Istana Kepresidenan Cipanas dan yayasan atau masjid," katanya.

Ia menjelaskan di masing-masing tempat  pemotongan hewan kurban ditempatkan dua orang petugas dari Dinas Kelautan Perinanan dan Peternakan satu orang dokter hewan dan satu orang paramedis.

"Untuk jumlah petugas yang ditempatkan lokasi tersebut tergantung dari kebutuhan di lokasi yang melakukan pemotongan hewan kuban," kata Agung Riyanto

Pihak Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Cianjur mencatat berdasarkan laporan dari sejumlah petugas yang disebar ke beberapa lokasi, hingga hari kedua Idul Adha belum ada laporan daging kurban yang terindikasi penyakit.

"Sejauh ini daging hewan kurban di Cianjur aman, tidak ada yang terindikasi penyakit seperti cacing pita atau penyakit yang lainya. Daging hewan yang dismebelih layak untuk dikonsumsi," katanya.

Dia menambahkan, meskipun daging hewan kurban tersebut dinyatakan layak konsumsi, namun warga diimbau untuk dapat membedakan daging yang masih bagus dan layak untuk dikonsumsi atau tidak.

"Warga dapat membedakan daging yang masih layak atau tidak dengan melihat dari sejumlah ciri-ciri seperi tekstur daging, aromanya dan warna dari daging," katanya.

Baca juga: Satpol PP Cianjur segel 29 perusahaan terkait izin


 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019