Para nelayan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyatakan hasil tangkapan ikan laut selama musim kemarau melimpah, dengan hasil penjualan ikan hingga Rp2 juta per hari untuk setiap nelayan.
"Kalau diuangkan hasil tangkapan bisa Rp1 juta sampai Rp2 juta per harinya," kata Iman (42) salah seorang nelayan di Pantai Santolo, Kabupaten Garut, Selasa.
Ia menuturkan, masyarakat pesisir pantai selatan Garut sebagian besar berprofesi sebagai nelayan.
Namun kegiatan melaut itu, kata dia, tidak selamanya menguntungkan, beberapa bulan lalu, terutama saat awal tahun 2019, nelayan tidak bisa melaut karena cuaca cukup berbahaya.
"Akhir tahun lalu sama awal tahun susah melaut, sekarang sudah lumayan tangkapannya," katanya.
Ia mengungkapkan, sejak musim kemarau kondisi cuaca bagus untuk melakukan kegiatan mencari ikan di tengah lautan.
Cuaca yang bersahabat itu, kata dia, telah memudahkan nelayan mencari ikan dan memberikan keuntungan yang cukup baik dibandingkan cuaca pada awal tahun.
"Sekarang bisa memperoleh ikan paling sedikit enam kuintal sekali melaut, kebanyakan jenis ikan layur," katanya.
Ia mengatakan, dirinya biasa melaut dengan beberapa nelayan lainnya selama tiga hari dengan membawa persediaan bahan bakar minyak sebanyak 30 liter dan perbekalan makan selama di laut.
Ikan hasil tangkapan, kata dia, tidak dijual ke tempat pelelangan ikan, tetapi dijual langsung kepada bandar ikan yang sudah siap membelinya.
"Ikan seperti jenis layur, per ekornya dihargai Rp10 ribu sampai Rp12 ribu dan dijual ke tengkulak, yang tidak dibeli tengkulak dijual langsung ke masyarakat," katanya.
Baca juga: Wapres JK: transmisi bawah laut Sumatera-Jawa harus segera direalisasikan
Baca juga: Tak ada kecelakaan laut di pantai Garut selama libur Lebaran
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Kalau diuangkan hasil tangkapan bisa Rp1 juta sampai Rp2 juta per harinya," kata Iman (42) salah seorang nelayan di Pantai Santolo, Kabupaten Garut, Selasa.
Ia menuturkan, masyarakat pesisir pantai selatan Garut sebagian besar berprofesi sebagai nelayan.
Namun kegiatan melaut itu, kata dia, tidak selamanya menguntungkan, beberapa bulan lalu, terutama saat awal tahun 2019, nelayan tidak bisa melaut karena cuaca cukup berbahaya.
"Akhir tahun lalu sama awal tahun susah melaut, sekarang sudah lumayan tangkapannya," katanya.
Ia mengungkapkan, sejak musim kemarau kondisi cuaca bagus untuk melakukan kegiatan mencari ikan di tengah lautan.
Cuaca yang bersahabat itu, kata dia, telah memudahkan nelayan mencari ikan dan memberikan keuntungan yang cukup baik dibandingkan cuaca pada awal tahun.
"Sekarang bisa memperoleh ikan paling sedikit enam kuintal sekali melaut, kebanyakan jenis ikan layur," katanya.
Ia mengatakan, dirinya biasa melaut dengan beberapa nelayan lainnya selama tiga hari dengan membawa persediaan bahan bakar minyak sebanyak 30 liter dan perbekalan makan selama di laut.
Ikan hasil tangkapan, kata dia, tidak dijual ke tempat pelelangan ikan, tetapi dijual langsung kepada bandar ikan yang sudah siap membelinya.
"Ikan seperti jenis layur, per ekornya dihargai Rp10 ribu sampai Rp12 ribu dan dijual ke tengkulak, yang tidak dibeli tengkulak dijual langsung ke masyarakat," katanya.
Baca juga: Wapres JK: transmisi bawah laut Sumatera-Jawa harus segera direalisasikan
Baca juga: Tak ada kecelakaan laut di pantai Garut selama libur Lebaran
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019