Perajin payung geulis sebagai produk khas leluhur Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, melakukan inovasi dengan mengembangkan produk dari bahan plastik yang sebelumnya dari kertas agar dapat digunakan sehari-hari termasuk bermanfaat saat hujan dengan tidak menghilangkan ciri khas karya lukis pada bidang payung.  
"Kita melakukan inovasi ini baru lima tahun, dulu dari bahan kertas, sekarang ada dari plastik agar bisa digunakan sehari-hari dan bisa tahan lama," kata perajin sekaligus pemilik usaha Nailah Collection Payung Geulis, Susan Frelina (38) di sentra payung geulis Jalan Panyingkiran, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Senin.

Ia menuturkan, usaha payung geulis tersebut merupakan usaha turun temurun dari orang tua yang selama ini terus dilestarikan dan dikembangkan hingga memiliki inovasi baru yang mampu bersaing di pasaran.

Inovasi yang sedang dikembangkan, kata dia, pembuatan dari bahan plastik, sementara kerangkanya masih dari bahan kayu dengan bidang payung dilukis sesuai motif yang disukai.

"Kita saat ini membuat payung dari plastik itu tergantung pesanan, motifnya ada dua yaitu motif kontemporer dan klasik," katanya.

Ia mengungkapkan, produk payung geulis dari bahan plastik itu selama satu bulan mampu memproduksi pada kisaran seratus buah yang dijual ke berbagai daerah dalam negeri.

Harga jual payung inovasi baru itu, kata dia, untuk ukuran diameter 50 sentimeter seharga Rp45 atau lebih mahal harganya dari bahan kertas.

"Minatnya bagus seluruh Indonesia, yang produksinya sementara ini baru 100 pcs," katanya.

Ia menambahkan, produk payung geulis dari bahan lainnya seperti kertas dan kain penjualannya cukup bagus dalam sebulan bisa mencapai seribuan buah, bahkan jika ada acara pameran bisa mencapai tiga ribuan pcs.

"Payung geulis ini trennya bagus, banyak digunakan sebagai hiasan seperti untuk di tempat restoran, atau juga untuk acara pernikahan," katanya.

Ia menambahkan, payung geulis merupakan kerajinan khas Kota Tasikmalaya yang sudah ada sejak dahulu dengan hiasan lukisan warna hasil kreasi para pelukis.

Payung geulis dari Tasikmalaya itu, kata dia, saat ini sudah menembus pasar mancanegara seperti ke Malaysia, Thailand dan Singapura yang pengirimannya melalui distributor kerajinan di Bali.

"Diekspornya melalui Bali, harga jualnya beda, karya bahan material yang digunakan juga beda lebih bagus," katanya.

Terpisah, Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman mengharapkan produk kerajinan khas Tasikmalaya terus berinovasi agar bisa diminati dan mampu bersaing di pasaran, terutama di pasar internasional.

Seperti produk payung geulis, kata dia, sebaiknya tidak hanya dari bahan kertas, tapi bisa digunakan juga dari bahan yang tahan dengan hujan, sehingga bisa lebih banyak digunakan masyarakat.

"Kalau bahannya yang tahan air dan desainnya bagus maka saat hujan saya keluar dari mobil bisa pakai payung geulis," katanya.***1***

Baca juga: Kerajinan khas Tasikmalaya dipromosikan ke pasar internasional

Baca juga: Kreasi mancanegara bisa tampil di Tasikmalaya Festival

 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Feri Purnama


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019