Sekda Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan Kementerian PUPR, Kementerian BUMN dan BPJT sudah meminta kepada Pemprov Jawa Barat untuk membantu akselerasi pembangunan Tol Cisumdawu terutama di seksi I Cileunyi-Rancakalong dan Seksi II Rancakalong-Sumedang.
"Saat ini kami sedang fokus mendorong agar penyelesaian pembebasan lahan di Tol Cisumdawu berlangsung cepat. Kami juga sudah mendapat arahan dari Pak Gubernur, kuncinya untuk seksi satu dan dua ini ada di konsinyasi lahan," kata Iwa Karniwa di Bandung, Rabu.
Iwa menjelaskan saat ini untuk seksi satu Jalan Tol Cileunyi Sumedang Dawuan yang sudah mencapai 68 persen dan sejumlah lahan yang dibebaskan tinggal menunggu pemberkasan.
Sementara seksi dua dengan 92 persen penguasaan lahan menyisakan dari 51 lahan yang dilakukan konsinyasi tinggal 34 lahan yang belum bersedia.
"Jadi untuk yang 17 sudah bersedia dilakukan pembayaran dan segera pembebasan lahan," tuturnya.
Selain itu pihaknya akan mendorong proses pengajuan konsesi lahan Perhutani yang diajukan oleh Badan Usaha Jalan Tol Cisumdawu PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) untuk seksi VI Ujungjaya-Dawuan izinnya bisa berlangsung cepat.
"Untuk lahan Perhutani seluas 160 hektar terkena jalan tol, ini sedang dalam proses. Kita bantu proses administrasi termasuk pergantiannya," katanya.
Iwa berharap dengan upaya ini maka seksi I dan II juga seksi III Cileunyi bisa dioperasikan akhir 2019 atau awal 2020 mendatang.
"Hal ini untuk menopang kemudahan akses menuju Bandara Kertajati," katanya.
Sementara itu, Direktur Teknik PT Citra Karya Jabal Tol (CKJT) Bagus Medi mengatakan seksi III sepanjang empat kilometer tersebut saat ini sudah menunjukan progres pembangunan fisik yang signifikan.
"Untuk bagian fisik saat ini sudah 74 persen dan kami siap di Oktober 2019 selesai," kata Bagus.
Dia mengatakan percepatan ini terjadi mengingat penguasaan lahan oleh CKJT di seksi tersebut tinggal menyisakan satu persen dan jika Oktober sudah rampung.
Oleh karena itu pihaknya optimistis ruas ini bisa dioperasikan bersamaan dengan seksi II Rancakalong-Sumedang sepanjang 17 kilometer.
Dia mengatakan setelah seksi tiga pihaknya dipastikan akan mendahulukan pembangunan fisik di seksi empat Ujungjaya-Dawuan guna menopang akses ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka.
"Terlebih penguasaan lahan di seksi tersebut jauh lebih baik dibanding seksi empat dan lima. Seksi empat dan lima tanahnya masih nol persen seksi enam sudah 16 persen," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Saat ini kami sedang fokus mendorong agar penyelesaian pembebasan lahan di Tol Cisumdawu berlangsung cepat. Kami juga sudah mendapat arahan dari Pak Gubernur, kuncinya untuk seksi satu dan dua ini ada di konsinyasi lahan," kata Iwa Karniwa di Bandung, Rabu.
Iwa menjelaskan saat ini untuk seksi satu Jalan Tol Cileunyi Sumedang Dawuan yang sudah mencapai 68 persen dan sejumlah lahan yang dibebaskan tinggal menunggu pemberkasan.
Sementara seksi dua dengan 92 persen penguasaan lahan menyisakan dari 51 lahan yang dilakukan konsinyasi tinggal 34 lahan yang belum bersedia.
"Jadi untuk yang 17 sudah bersedia dilakukan pembayaran dan segera pembebasan lahan," tuturnya.
Selain itu pihaknya akan mendorong proses pengajuan konsesi lahan Perhutani yang diajukan oleh Badan Usaha Jalan Tol Cisumdawu PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) untuk seksi VI Ujungjaya-Dawuan izinnya bisa berlangsung cepat.
"Untuk lahan Perhutani seluas 160 hektar terkena jalan tol, ini sedang dalam proses. Kita bantu proses administrasi termasuk pergantiannya," katanya.
Iwa berharap dengan upaya ini maka seksi I dan II juga seksi III Cileunyi bisa dioperasikan akhir 2019 atau awal 2020 mendatang.
"Hal ini untuk menopang kemudahan akses menuju Bandara Kertajati," katanya.
Sementara itu, Direktur Teknik PT Citra Karya Jabal Tol (CKJT) Bagus Medi mengatakan seksi III sepanjang empat kilometer tersebut saat ini sudah menunjukan progres pembangunan fisik yang signifikan.
"Untuk bagian fisik saat ini sudah 74 persen dan kami siap di Oktober 2019 selesai," kata Bagus.
Dia mengatakan percepatan ini terjadi mengingat penguasaan lahan oleh CKJT di seksi tersebut tinggal menyisakan satu persen dan jika Oktober sudah rampung.
Oleh karena itu pihaknya optimistis ruas ini bisa dioperasikan bersamaan dengan seksi II Rancakalong-Sumedang sepanjang 17 kilometer.
Dia mengatakan setelah seksi tiga pihaknya dipastikan akan mendahulukan pembangunan fisik di seksi empat Ujungjaya-Dawuan guna menopang akses ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka.
"Terlebih penguasaan lahan di seksi tersebut jauh lebih baik dibanding seksi empat dan lima. Seksi empat dan lima tanahnya masih nol persen seksi enam sudah 16 persen," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019