Bandung (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menyatakan penyakit gangguan pencernaan seperti diare, maag, hingga tifus usai Lebaran 2019 mencapai sekitar 5.000 kasus, penyakit tersebut menjadi jenis penyakit yang paling banyak diderita oleh pemudik saat arus mudik dan balik tahun ini.
"Kalau selama arus mudik dan balik Lebaran berlangsung, itu penyakit yang paling banyak dialami pemudik, pertama adalah paling banyak gangguan pencernaan. Jumlah kasusnya banyak ya mencapai sekitar 5.000 kasus," kata Kepala Dinkes Jabar, Berli Hamdani Gelung Sakti di Kota Bandung, Kamis.
Penyakit kedua yang banyak diderita pemudik, ujarnya ialah kardiovaskular seperti hipertensi atau gangguan pada organ jantung.
"Jadi dua penyakit tersebut yakni gangguan pencernaan dan kardiovaskular adalah penyakit yang paling banyak diderita oleh pemudik tahun ini," tambah dia.
Menurut dia, pemudik yang menderita dua penyakit tersebut lebih disebabkan karena pola salah dari warga saat mengonsumsi makanan karena saat lebaran warga cenderung memakan beragam jenis makanan dan menyebabkan gangguan pencernaan.
Berli mengatakan saat Hari Raya Idul Fitri atau lebaran umat muslim dianjurkan untuk tetap mengatur pola konsumsi yang baik dan tidak berlebih-lebihan.
Hal tersebut, sebut dia penting untuk menjaga kesehatan tubuh, dari gangguan pencernaan atau kardiovaskular yang biasanya muncul setelah lebaran.
Baca juga: 13 penyakit penyebab meninggalnya petugas KPPS, ini temuan Kemenkes
Baca juga: MSR ACT terus dampingi anak yang divonis penyakit mata SJS
Penyakit gangguan pencernaan di Jabar capai 5.000 kasus usai Lebaran
Kamis, 13 Juni 2019 20:05 WIB