Bandung (ANTARA) - Kereta Serayu Pagi jurusan Purwokerto-Pasar Senen mengalami anjlok pada Selasa (4/6) sore, di kilometer 193+7 antara Stasiun Lebak Jero dan Stasiun Nagreg, wilayah Citiis, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung.
Humas Kereta Api (KA) Daop 2, Noxy Citrea membenarkan peristiwa tersebut. Dia mengatakan kereta tersebut membawa delapan gerbong dan anjlok pada gerbong keempat dari belakang.
"Kereta Serayu Pagi membawa enam kereta ekonomi, satu kereta barang dan satu kereta pembangkit. Jadi gerbong yang mengalami geser roda itu kereta empat dari belakang," kata Noxy melalui telepon.
Peristiwa yang menimpa kereta Serayu Pagi adalah peristiwa kereta anjlok kedua kali di Nagreg alam bulan Ramadhan ini setelah sebelumnya kereta Lodaya tambahan rute Solo Balapan-Bandung anjlok pada Rabu (29/5/2019) sore.
Saat ini, kata dia, pihak PT KAI sudah melakukan evakuasi penumpang dengan empat gerbong dibelakang lokomotif yang tidak ikut anjlok. Para penumpang tersebut dibawa ke Stasiun Nagreg untuk evakuasi sementara.
"Jadi empat gerbong di belakang lokomotif tidak mengalami (anjlok), sehingga bisa dibawa ke Stasiun Nagreg," ungkap dia.
Hingga saat ini berdasarkan laporan yang ia terima, tidak ada korban dari kejadian tersebut. Untuk memastikan data penumpang saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan Polsek Nagreg terkait tindakan lebih lanjut.
Dengan kejadian tersebut, perjalanan kereta api yang terhambat adalah KA Pangandaran relasi Gambir - Bandung - Banjar yang saat ini posisinya masih di Stasiun Nagreg dan KA Galunggung relasi Tasikmalaya – Kiaracondong saat ini posisi masih di Stasiun Cibatu.
Sedangkan untuk kereta Argo Wilis dari arah Surabaya menuju Bandung dan KA Kutojaya Selatan dari Kutoarjo menuju Kiaracondong akan mengalami perubahan pola operasi ke lintas Utara menuju Purwoketo, Cirebon, Cikampek, Purwakarta, dan berakhir di Bandung.
Baca juga: Kereta dari Solo tujuan Bandung anjlok di Nagreg
Baca juga: Volume kendaraan melalui Nagreg turun 30 persen