Garut (ANTARA) - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Sorong, Papua Barat, melakukan studi banding untuk belajar pengelolaan sekolah yang nyaman dan berkualitas ke SMK Negeri 1 Kabupaten Garut, Jawa Barat, untuk dapat diterapkan di sekolah Indonesia bagian timur itu.
"Sekarang kami mendapat kunjungan dari SMK Sorong, kami akan 'sharing' masalah sekolah," kata Kepala SMK Negeri 1 Garut Dadang Djohar Arifin di sela-sela penerimaan rombongan guru SMK Negeri 1 Sorong di Garut, Rabu.
Ia menuturkan, kunjungan sekolah lain dari Papua tersebut bukan yang pertama kali, sebelumnya sudah ada sekolah dari Timika untuk studi banding ke SMK Negeri 1 Garut.
Khusus kunjungan guru dari Sorong, kata dia, secara kualitas dan jumlah siswa tidak jauh berbeda antara SMK Negeri 1 Garut dengan Sorong, namun ada beberapa hal yang menjadi pengalaman sehingga kualitas pendidikan lebih bagus.
"Kita punya 'background' yang sama yaitu bisnis dan manajemen dengan kapasitas jumlah murid yang sama yaitu kurang lebih 2.400 siswa, ini merupakan pengalaman yang berharga karena kedatangan tamu dari Indonesia bagian timur," katanya.
Ia berharap, kedatangan tenaga pendidik dari timur itu bisa lebih mempererat persaudaraan dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Kami berharap kemitraan dan persaudaraan ini bisa mengembangkan hal-hal positif, dan yang paling utama untuk meningkatkan mutu pendidikan yang lebih baik bagi negara Indonesia," katanya.
Kepala SMK Negeri 1 Sorong, Walalayo Nicolas mengatakan, banyak hal yang telah didapat dari keistimewaan sistem dan pelayanan pendidikan yang ada di Jawa khususnya di SMK Negeri 1 Garut.
Menurut dia, sekolah yang ada di Papua termasuk SMK 1 Sorong harus belajar lebih banyak ke sekolah yang ada di SMK Negeri 1 Garut, terutama dalam menata lingkungan sekolah yang asri agar siswa maupun guru merasa nyaman.
"Lingkungannya sangat asri, kalau asri seperti ini siswanya akan nyaman belajar, untuk itu pengelolaan lingkungan ini akan kita terapkan di sana," katanya.
Ia mengungkapkan, SMK Negeri 1 Sorong mengetahui keistimewaan SMK 1 Garut dari internet dan pemberitaan di media massa sehingga tertarik untuk berkunjung.
Ia menyebutkan, beberapa hal yang menarik dan perlu diterapkan di Sorong yakni tentang ekstrakurikuler sekolah salah satunya seni dan budaya, kemudian sumber daya manusianya, serta sarana dan prasarana yang menunjang pendidikan.
"Saat lihat profil sekolah merupakan satu kemajuan yang luar biasa bagi kami, harapan kami revitalisasi bisa kita dapatkan," katanya.
Rombongan guru dari SMK Negeri 1 Sorong, terdiri dari kepala sekolah dan enam orang guru.
Baca juga: Ratusan siswa SMKN 1 Garut doa bersama hadapi UN
Baca juga: SMKN 2 Garut pamerkan karya teknologi siswa