Bandung (Antaranews Jabar) - Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Emil mempunyai cara tersendiri untuk memperingati Hari Ayah Nasional yang diperingati setiap 12 November, yakni dirinya merasa harus menjadi pahlawan bagi anak-anaknya karena anak-anak akan mengikuti apa yang dicontohkan orang tuanya.
"Jadi kalau ayahnya sangat dekat, perhatian, memimpin ibadah, selalu hadir itu menjadi sebuah kebutuhan," kata Gubernur Emil di Gedung Sate Bandung, Senin.
Dirinya mengaku merasa berat ketika membantu mengerjakan PR anak perempuan yang bersekolah di SMP dan sampai harus mulai belajar lagi dengan membuka-buka buku pelajaran.
Hal tersebut dilakukan demi anaknya ketika ditanya bisa menjawab, terlebih pelajaran matematika.
"Inilah cara saya menjaga kedekatan dengan anak yang masih SMP, walaupun sudah menjadi Gubernur," kata Emil.
Berbeda halnya pola pendekatan dengan anaknya yang sudah bersekolah di SMA. Emil menggunakan pola komunikasi seperti sahabat kepada anak laki-lakinya.
"Momotoran bareng, curhat. Gara-gara itu menjadi ketahuan siapa kecengannya dia," ujarnya.
Bahkan menurut, ceritanya Emil, tadi malam berkaroke bareng dengan anak-anaknya menyanyikan lagu-lagu grup musik Queen walaupun hanya 1.5 jam karena dua hari sebelumnya mendampingi Presiden RI Joko Widodo.
Walaupun sudah lelah dan capek hak anak tetap diberikan, itulah perjuangan memberikan keadilan yang menjadi contoh dan teladan.
Hal tersebut adalah cara Gubernur Emil mengikuti kesukaan anak-anaknya, karena mereka suka musik. Kalau sebagai orangtua merasa dekat dengan anak-anak maka mereka akan lebih terbuka pada kita.
"Saya belajar tentang K-Pop supaya ngobrol dengan anak saya rada nyambung. Kalau kitanya ngga ngerti dunia mereka gimana kita mengetahui apa yang ada di pikiran mereka," katanya.
Selain itu, Emil mengajarkan kesederhanaan kepada anak-anaknya, baik masih selama menjabat sebagai Wali Lota Bandung sampai sekarang menjadi Gubernur Jabar.
Nilai kesederhanaan ini diajarkan oleh Ibunya Emil dan disampaikan bahwa jangan pegang pada dunia tetapi yang dipegang akhirat serta jangan merasa berkuasa dan selalu ingin dipuji ketika berpegang pada dunia.
"Karena kalau saya berperilaku kurang baik sebagai pemimpin keluarga mereka akan kena dampak. Sebaliknya juga kalau anak-anak saya macam-macam nanti orangtuanya berdampak. Atas dasar kesepakatan informal keluarga itu kita menyepakati," katanya.
Baca juga: Pemprov Jabar genjot inovasi bidang kesehatan
Baca juga: Gubernur Emil usul bangun empat kolam retensi