Garut (Antaranews Jabar) - Bank Negara Indonesia (BNI) telah menyalurkan 7.615 Kartu Tani kepada masyarakat petani di Kabupaten Garut, Jawa Barat, sebagai kartu untuk mendapatkan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) BNI dalam membantu permodalan produk usaha pertaniannya.
"Saat ini jumlah Kartu Tani yang telah disalurkan BNI kepada petani di Kabupaten Garut mencapai 7.615 kartu," kata Direktur Utama BNI Achmad Baiquni saat panen raya program Serap Gabah oleh BUMN di Desa Sukabakti, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Senin.
Ia menuturkan, selama ini 1.262 petani telah memperoleh pembiayaan KUR BNI senilai Rp8,15 miliar.
"Selain itu BNI telah mengakuisisi sebanyak 326 Agen46 yang di dalamnya terdapat 56 agen Poktan (kelompok tani) dan 270 agen non Poktan," kata Baiquni.
Panen raya dalam program Serap Gabah BUMN tersebut disaksikan Menteri BUMN Rini M Soemarno dan sejumlah Direktur Perusahaan BUMN.
Menteri menyampaikan Kartu Tani yang dibagikan kepada masyarakat petani itu sebagai identitas untuk mendapatkan subsidi pupuk, bibit dan juga bisa digunakan untuk biaya hidup selama empat bulan.
"Mereka tidak harus pergi ke tengkulak karena biaya hidup sudah menjadi bagian KUR," katanya.
Ia berharap, program yang dijalankan BUMN untuk petani itu dapat memberikan kesejahteraan dengan membeli harga gabah yang baik.
"Ditambah dengan fasilitas kredit bagi petani lewat KUR maka ini bisa semakin membantu, harapannya agar jangan diambil tengkulak yang bisa memberatkan petani. Itu tujuan kita di sini, benar-benar ingin membantu petani meningkatkan kesejahteraan maupun perbaikan pendapatan," katanya.
Selain melihat program Serap Gabah, menteri juga meninjau lokasi Mitra Desa Bersama (MDB) Kadungora dan Banyuresmi yang telah memiliki unit bisnis berupa Unit Toko Tani sebagai penyedia kebutuhan sarana produksi, dan Unit Toko Desa yang menjual kebutuhan harian masyarakat.
Selanjutnya meresmikan Mitra Desa Rice Mills yang dikelola oleh Mitra Desa Kadungora sebagai unit penggilingan beras bantuan CSR dari BNI berupa mesin pengering gabah.
Selain itu, Rini juga meninjau program kredit mikro Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar)?yang dijalankan oleh PT Permodalan Nasional Madani (Persero) yang sedikitnya telah memiliki 65.425 nasabah di Garut dengan mayoritas memiliki pekerjaan berkebun dan bertani.
PNM merupakan BUMN yang bergerak di bidang ekonomi kerakyatan melalui pembiayaan, pendampingan dan jasa manajemen kepada pelaku usaha ultra mikro, mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Mekaar sendiri adalah produk pembiayaan usaha yang diberikan kepada kelompok perempuan prasejahtera produktif pelaku usaha ultra mikro.
Produk PNM unggulan lainnya yaitu Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) yang khusus memberikan pembiayaan usaha kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah yang disertai dengan program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU).