Bandung (Antaranews Jabar) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meresmikan sumur bor air tanah untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat di Desa Tanjungkerta, Kecamatan Pageurageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis.
Peresmian di Kabupaten Tasikmalaya itu sebagai perwakilan dari 24 sumur bor air tanah di 10 kota dan kabupaten di Jawa Barat yang diprogramkan Kementerian ESDM dari alokasi anggaran tahun 2017.
"Di Jawa Barat ini ada 24 sumur bor anggaran tahun 2017," kata Ignasius Jonan.
Ia menuturkan, program sumur bor air tanah tahun 2017 itu tersebar di tiga titik di Kabupaten Tasikmalaya, satu titik di Kabupaten Bandung Barat, tujuh titik di Kabupaten Bogor, dua titik di Kota Bogor.
Selanjutnya dua titik di Kabupaten Cianjur, dua titik di Kabupaten Purwakarta, satu titik di Kabaupaten Sukabumi, tiga titik di Kabupaten Cirebon, satu titik Kabupaten Sumedang dan dua titik di Kabupaten Garut.
"Debit air satu liter per detik hingga 2,5 liter per detik mungkin untuk penggunaan sumur bor bisa untuk 1.500 sampai 3.000 jiwa," katanya.
Ia berharap, air sumur bor yang berada di suatu kampung itu dapat memenuhi sejumlah kampung lain, atau desa lainnya sehingga pembangunan tersebut dapat dirasakan banyak masyarakat.
Ia menyampaikan, Presiden Indonesia Joko Widodo menginginkan pembangunan dapat fokus pada keadilan sosial atau pemerataan pembangunan agar dapat dirasakan masyarakat.
"Arahan presiden bahwa pembangunan fokus juga pada keadilan sosial, pemerataan pembangunan," katanya.
Ia berharap, kepala daerah, kepala desa maupun masyarakat untuk menjaga keberadaan sumur bor air tanah tersebut sehingga dapat terus berfungsi memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat.
"Hendaknya dijaga dengan baik, supaya bisa langgeng karena ini sangat penting untuk kehidupan," katanya.
Seorang warga Kampung Bojong Benteng, Desa Tanjungkerta, Rismi (26) mengatakan keberadaan sumur bor tersebut sangat membantu warga yang selama ini kesulitan air bersih pada musim kemarau.
Warga di kampungnya, kata Rismi, selama ini memanfaatkan air untuk kebutuhan hidup sehari-hari dari air sumur, namun ketika musim kemarau sumur kering sehingga warga harus mendapatkan air ke luar kampung yang masih tersedia air.
"Ya adanya sumur bor ini jelas sangat membantu kami, terutama saat musim kemarau," katanya.
Baca juga: Menteri ESDM siapkan sumur bor di Tasikmalaya
Tokoh masyarakat Desa Tanjungkerta, Riad Jamil menambahkan, sumur bor air tanah tersebut baru sebatas pembangunan titik airnya saja, sedangkan jalur pendistribusiannya belum dibangun.
Ia berharap, pemerintah daerah dapat membangun pipanisasi air bersih dari titik sumur bor tersebut ke masing-masing rumah sehingga warga mudah mendapatkan air tersebut.
"Kami harap pemerintah daerah atau dinas terkait untuk membantu mengurai air ke rumah masyarakat atau bantuan berupa pipanisasi," katanya.