Bandung (Antaranews Jabar) - Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut dua Tb Hasanuddin atau Kang Hasan berjanji akan menurunkan angka kemiskinan di daerah itu dari 8,89 persen menjadi 5 persen jika berhasil memenangkan kontestasi Pilgub 2018.
"Pasangan Hasanah (Kang Hasan dan Kang Anton Amanah) punya tujuh program unggulan, salah satunya adalah Program BogaGawe, melalui program ini kami akan mencoba untuk menurunkan angka pengangguran dari 8,89 persen menjadi 5 persen," kata Kang Hasan di Kota Bandung, Jumat.
Kang Hasan yang berpasangan dengan Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Anton Charliyan ini menuturkan berdasarkan data dari Bappeda, ada sekitar 2,6 juta penduduk Provinsi Jawa Barat yang menganggur atau tidak memiliki pekerja.
"(Angka pengangguran) 8,89 persen itu sekitar 2,6 juta orang menganggur di Jawa Barat. Kehidupannya berisiko, apalagi kalau sakit," kata dia.
Kang Hasan menuturkan melalui Program BogaGawe, Pasangan Hasanah akan mendukung pembangunan dalam konteks potensi baru dan mensinergikan investor yang masuk ke Jawa Barat dengan investor yang ada di nasional.
"Misalnya ada bandara internasional, kemudian pelabuhan internasional di Subang. Itu kesempatan baik dan perlu dikembangkan. Tapi itu semua harus didukung dengan pendidikan seperti ada SMK khusus pergudangan di lokasi bandara internasional, kemudian SMK khusus pengelolaan laut, itu bisa di Subang atau di Cirebon," kata dia.
Selain itu, lanjut Kang Hasan, Hasanah juga akan mendukung keberadaan industri kreatif dan UMKM di Kota Bandung yang potensi seperti UMKM di bidang bisnis makanan.
"Di sekitar Bandung itu ada pelatihan comro untuk warga dan bagaimana itu bisa diekspor ke Kuwait. Itu sudah dilakukan Universitas Pasundan jadi mereka diberikan pelatihan dan modal," kata dia.
Ia menuturkan Program BogaGawe yang diusung oleh Pasangan Hasanah untuk mengentaskan pengangguran dan ketersediaan lapangan kerja pada prinsipnya akan menekankan tiga hal utama.
"Artinya dari format tadi itu melalui investor, maka pengangguran itu bisa ditekan, tentu jangan dilepas oleh pemerintah, termasuk bimbingannya, pelatihannya dan marketing. Jadi ada tiga hal utama yakni bimbingan atau pelatihan, anggaran dan ketiga marketingnya," kata dia.