Cianjur (Antaranews Jabar)- Pemerhati lingkungan di Cianjur, Jawa Barat, mendesak RSUD setempat segera menangani limbah medis yang sudah menumpuk sejak beberapa pekan terakhir agar tidak menimbulkan dampak buruk.
"Ini menjadi tanda tanya besar, kenapa rumah sakit lain lancar pengangkutan sampah medisnya, sedangkan RSUD Cianjur tidak. Kalau sudah menumpuk lebih dari satu bulan, akan berdampak luas, terutama limbah B3-nya," kata Eko Wiwid, seorang pemerhati lingkungan di Cianjur, Jumat.
Dia menjelaskan, terkait limbah medis tersebut telah diatur dalam undang-undang tentang pengelolaan lingkungan hidup dan Peraturan Pemerintah (PP) tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya beracun (B3).
Sehingga tutur dia, setiap warga negara harus mematuhi perundang-undangan baik pelaku usaha, instansi ataupun individu warga harus tunduk dan patuh pada undang-undang.
"Bahkan dalam undang-undang tersebut, terdapat beberapa pasal mengenai kewajiban pengelolaan limbah B3, pembuangan dan pengaturan lainnnya. Soal sampah atau limbah harus menjadi perhatian khusus bagi kelangsungan ekologi," katanya.
Dia mengatakan, limbah medis yang saat ini menumpuk dan tidak ditangani sesuai dengan standar yang berlaku harus segera dibuang ke tempat pengolahan.
"Jangan sampai ini menjadi kasus pertama rumah sakit daerah menjadi penyebab rusaknya lingkungan dan aparat hukum membiarkan terjadinya pelanggaran tersebut. Wajib bagi rumah sakit untuk mematuhi undang-undang untuk kelestarian lingkungan," katanya.
PT Wastek Internasional sebagai pihak ketiga yang selama ini menjalin kerja sama dengan RSUD Cianjur membantah tidak melakukan tugasnya mengangkut limbah medis rumah sakit tersebut. Masalah, kata dia, sejak dimulai kontrak, perusahaan itu belum pernah dibayar.
"Perusahaan kami memiliki bukti rumah sakit Cianjur belum melakukan pembayaran sejak mulai kontrak. Tidak benar kalau perusahaan kami dalam pemeriksaan Dinas Lingkungan Hidup Cianjur dan gudang kami kelebihan kapasitas," katanya.
Bahkan pengangkutan limbah medis di rumah sakit lain di wilayah tersebut, kata dia, hingga saat ini berjalan lancar.
"Jadi kami bantah pernyataan RSUD Cianjur, bahwa kami yang bermasalah. Kami akan segera mengirim penagihan," katanya.