Oleh Khaerul Izan
Cirebon, 14/8 (Antara) - Harga garam konsumsi ditingkat petani yang berada di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menurun drastis dari semula Rp2.700 per kilogram menjadi Rp700 per kilogram, dimungkinkan karena adanya garam impor.
"Harganya sudah terus menurun dan ini sudah terjadi sejak seminggu yang lalu," kata seorang petani garam di Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Muklis di Cirebon, Senin.
Menurutnya dalam kurun waktu seminggu ini, harga jual garam terus turun dari mulai Rp400-200 per harinya, bahkan kini harga garam sudah mencapai titik rendah.
Dimana sebelumnya Muklis mengaku pernah menjual garam produksinya mencapai Rp2.700 per kilogram dan sekarang tengkulak membeli hanya Rp700 per kilogramnya.
Dia melanjutkan para tengkulak beralasan membeli garam dengan harga murah karena stok di pasaran sedang melimpah. Padahal para petani kini tengah menikmati panen sebelum memasuki musim penghujan.
"Kata para tengkulak garam sudah melimpah di pasaran dan juga adanya garam impor yang sudah masuk," ujarnya.
Senada dengan Muklis, petani lain Naryo mengatakan dirinya mengalami kerugian yang berlipat, karena lahan yang digunakannya adalah hasil sewa dan harga garam malah menurun.
"Harga garam sekarang malah terus menurun, padahal pas musim tanam kemaren harga sewa naik, jadi sangat rugi dengan keadaan seperti sekarang," katanya.
Dia menambahkan harga sewa 10 petak biasanya Rp 3 sampai 4 juta, tapi kemaren naik jadi Rp 5-6 juta dan panen juga kurang maksimal, namun garam sudah turun drastis.