Bandung (ANTARA) - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung mendorong pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) untuk meningkatkan kualitas kemasan produk melalui Program Kemilau (Kemasan IKM Layak dan Unggul) 2025.
“Program Kemilau tidak hanya membantu IKM memiliki kemasan yang lebih menarik dan sesuai standar, tetapi juga memperkuat daya saing produk lokal di pasar yang kompetitif,” kata Kepala Disdagin Kota Bandung Ronny Ahmad Nurudin melalui siaran persnya, Rabu.
Kegiatan yang digelar dengan tajuk Review Fasilitas Re-design Kemasan Tahun 2025 itu juga dihadiri Ketua Dekranasda Kota Bandung Aryatri Benarto yang meninjau langsung produk peserta serta memberikan arahan agar IKM terus berinovasi.
Melalui program ini, para peserta IKM difasilitasi untuk memiliki kemasan produk yang menarik, sesuai standar, dan memiliki daya saing di pasar.
Selain itu, Founder PT Majestik Lestari Harmoni sekaligus anggota HIPMI Kota Bandung Vinvin Alvionica memberikan pemaparan materi Strategi Marketing yang menekankan pentingnya strategi pemasaran yang sesuai dengan kualitas kemasan untuk menarik minat konsumen.
Pada kesempatan tersebut, para peserta IKM menerima draft desain kemasan yang telah dipersiapkan oleh tim Packaging House untuk direview dan difasilitasi. Tahap ini penting agar kemasan yang dihasilkan sesuai dengan identitas usaha dan kebutuhan pasar masing-masing IKM.
Kegiatan ditutup dengan penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) Program Kemilau antara Disdagin Kota Bandung dengan Rektor Universitas Teknologi Bandung (UTB) dan ketua HIPMI Kota Bandung sebagai bentuk kolaborasi lintas sektor.
Pemerintah Kota Bandung berharap melalui Program Kemilau, masyarakat semakin berdaya, kreatif, dan mampu menembus pasar yang lebih luas dengan dukungan kemasan produk yang layak dan unggul.
