Antarajabar.com - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) mengaku realistis menurunkan target jumlah penumpang selama arus mudik dan balik untuk hari raya Idul Fitri tahun 2017.
Pernyataan itu disampaikan oleh Humas Pelni Akhmad Sujadi di Jakarta, Rabu.
"Selama arus mudik dan balik tahun ini, kami akan mengangkut sekitar 557.687 penumpang, jumlahnya lebih sedikit dibanding tahun lalu, yaitu 568.973 orang," kata Sujadi ke Antara saat dihubungi via telepon.
"Alasan penurunan itu, adalah karena BUMN ini realistis sebab tren jumlah penumpang Pelni terus menurun. Sebagai gambaran, pada 2012 jumlah penumpang mencapai 4,8 juta orang, kemudian 2016 hanya 3,69 juta," ujar Sujadi.
Akhmad Sujadi menambahkan tren tersebut turut dipengaruhi oleh keberadaan bandara baru, baik yang perintis maupun komersial di sejumlah pulau. Alhasil, banyak penumpang Pelni yang beralih menggunakan layanan pesawat.
"Meski demikian, Pelni masih tetap setia dengan melayani rute pelayaran jarak jauh yang belum diisi maskapai penerbangan, misalnya, pelayaran dari Pulau Batam, Kepulauan Riau ke Larantuka, Nusa Tenggara Timur," kata Sujadi.
"Pemudik juga memadati kapal yang berlayar dari Balikpapan,Dumai, Sampit ke Surabaya," tambahnya.
Pria yang biasa memantau aktivitas pelayaran dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta itu mengatakan alasan banyak pemudik memilih kapal karena faktor harga dan kemudahan, walau dari segi waktu masih jauh tertinggal dari pesawat.
"Mereka memilih kapal karena mudik bersama keluarga banyak angkutannya, kalau naik pesawat mereka repot harus membawa atau memindahkan barang saat transit, maunya mereka sekali naik langsung tiba tanpa harus repot dengan barang bawaan," katanya.
Tambah fasilitas
Demi mengatasi kurangnya minat penumpang kapal di beberapa rute, Pelni terus berupaya untuk mengubah persepsi masyarakat yang mulanya mengira naik kapal itu membosankan.
"Strategi Pelni untuk meningkatkan minat penumpang, diantaranya mengubah persepsi orang bahwa kapal bukan sekadar alat transportasi, tapi ada juga kegiatan lain yang dapat dilakukan. Dengan itu, kami menyediakan sejumlah alat gym, jogging track, toko modern seperti Indomart, Alfamart, atau Pelni mart," terang Sujadi.
"'Kegiatan lain,seperti live music dan nonton film juga disediakan karena kami ingin mengubah persepsi masyarakat yang awalnya mengira naik kapal membosankan justru ternyata menyenangkan," tambahnya.
Fasilitas itu, kata Sujadi, sudah tersedia untuk kapal tipe 2000, kapal 3 in 1 seperti KM Ciremai dan KM Dobonsolo.
Berdasarkan pengamatan Antara dalam KM Ciremai, fasilitas seperti alat gym, panggung musik, televisi, dan arena bermain anak sudah tersedia dalam kapal.
Namun tidak semua penumpang memanfaatkan sarana hiburan tersebut, dan lebih memilih berbaring sepanjang pelayaran.
Andrin (7) dan Andra (9), dua orang anak yang tahun ini berlayar dengan KM Ciremai untuk pulang kampung ke Sengkang, Sulawesi Selatan mengaku tidak menemukan fasilitas "video game" seperti yang pernah mereka manfaatkan di KM Gunung Dempo.
"Tapi, di sini ada perosotan," kata Andrin sembari menunjuk ke mainan anak yang terletak di tengah aula kapal.
"Cuma banyak kasur, jadi susah mainnya," tambahnya.
Sementara untuk fasilitas musik, Jenang I KM Ciremai Pieter mengatakan Pelni menyediakan sejumlah penyanyi untuk menghibur penumpang selama berlayar di atas kapal.
"Biasanya selepas berangkat dari Surabaya ke wilayah timur ada live music, penyanyinya sudah dikontrak untuk menghibur penumpang selama berlayar dari Jakarta, Surabaya, Makasar, hingga Papua, sampai kembali lagi ke kota awal," kata Pieter.
Tidak hanya itu, Alan (27) seorang pemudik yang akan pulang ke Bau-Bau, Sulawesi Tenggara mengaku banyak kegiatan dapat dilakukan selama berlayar selain berbaring.
"Saat pagi dan petang hari, kita bisa melihat matahari terbit dan tenggelam, langitnya sungguh indah saat itu, dan pemandangan semacam itu tak banyak ditemui di kota," kata Alan yang ditemui di KM Ciremai, Selasa.
"Apalagi di bulan Ramadhan ini, penumpang sebenarnya bisa beribadah, seperti mengaji dalam mushola kapal. Tempatnya cukup nyaman," tambahnya.
PELNI Realitis Turunkan Target Penumpang
Rabu, 21 Juni 2017 10:27 WIB