Cirebon (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuningan, Jawa Barat, menggulirkan bantuan pangan bergizi kepada 120 Rumah Tangga Sasaran (RTS) sebagai bentuk intervensi pencegahan stunting berdasarkan hasil pemetaan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) 2025.
"Data SKPG menjadi dasar kami menentukan wilayah prioritas yang membutuhkan intervensi gizi, sehingga bantuan lebih tepat sasaran," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kuningan Wahyu Hidayah di Kuningan, Kamis.
Ia menjelaskan data SKPG mengukur tiga indikator utama yaitu ketersediaan, keterjangkauan, dan pemanfaatan pangan.
Dari hasil analisis tersebut, pihaknya menetapkan 63 RTS di Desa Garawangi, 31 RTS di Sukamulya, dan 26 RTS di Mekarmulya sebagai penerima bantuan.
Ia menuturkan setiap RTS menerima lima kilogram beras, telur, satu ekor ayam, susu, dan minyak goreng.
Wahyu mengatakan bantuan ini diprioritaskan untuk rumah tangga dengan ibu hamil, ibu menyusui, dan yang memiliki balita, guna mendorong pemenuhan gizi keluarga sejak dini.
“Jadi ada tiga desa yang masuk kategori rawan pangan dan gizi yakni Desa Garawangi, Sukamulya, dan Mekarmulya,” katanya.
Sementara itu Bupati Kuningan Dian Rachmat Yanuar menyampaikan pentingnya menjaga asupan gizi, terutama bagi ibu hamil dan anak-anak, agar generasi mendatang tumbuh sehat dan kuat.