Antarajabar.com - Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung menyatakan, kirmir atau benteng tanggul di sepanjang sempadan sungai di Kota Bandung banyak yang rawan jebol karena sudah terlalu tua.
"Usianya ratusan tahun bahkan ada yang merupakan warisan Belanda. Jadi rawan jebol dan banyak juga kondisinya yang retak-retak," kata Kasi Pemeliharaan dan Drainase Pengandalian SDA DPU Deni Saputra di Bandung, Selasa.
Deni menuturkan, pada bulan Maret saja sudah ada lima kirmir yang jebol, yaitu di bantaran sungai Cikapundung jalan Malabar, Sungai Cilentah, Sungai Citiis di wilayah Kujang Sari, Sungai Cibeureum di Cijerah, dan Sungai Cibeurem di dekat pintu masuk BPKP Cibeureum.
"Ada sejumlah titik yang berpotensi ambrol. Seperti di Malabar yang mengancam lebih dari 10 keluarga. Apalagi Citepus dan Cilentah," kata dia.
Deni mengatakan, hal tersebut diperparah dengan adanya bangunan yang berdiri di sekitar bantaran sungai. Tercatat hampir 80 persen dari 46 sungai di Kota Bandung, kirmirnya telah menjadi tempat berdiri bangunan.
"Ini kan berbahaya karena rumahnya bisa kebawa ambrol," katanya.
Untuk menghindari jatuhnya korban sebelum kirmir ambrol, pihak Dinas PU bersama aparat kewilayahan menyosialisasikan agar masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai untuk pindah ke tempat yang lebih aman.
"Jalan satu-satunya harus dievakuasi, harus pindah. Kewilayahan harus sosialisasi dulu kepada masyarakat dan memberikan fasilitas penggantinya," kata dia.
