Jakarta (ANTARA) - Analis Bank Woori Saudara Rully Nova mengatakan penguatan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi perang tarif antara China dengan Amerika Serikat (AS) yang melunak.
"Rupiah hari ini diperkirakan ditutup menguat di level Rp16.550-Rp16.450 dipengaruhi oleh sentimen global, yaitu mulai mendinginnya isu perang tarif seiring sikap China yang melunak dan membuka negosiasi dengan AS," ucapnya kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, sikap China yang membuka peluang dialog dengan AS karena masih sangat bergantung impor bahan baku dari industri di Negeri Paman Sam.
Selain itu, China juga sangat mengandalkan ekspor untuk bertumbuh mengingat sektor properti belum pulih pasca mengalami kejatuhan pada periode sebelumnya.
"Tidak ada pemenang dari perang tarif, yang ada boncos semuanya, baik AS maupun China," kata Rully.
Dia memperkirakan akan tercipta hubungan baru yang resiprokal di bidang perdagangan dan investasi antara kedua negara tersebut.