Antarajabar.com - Staf Ahli Gubernur Jawa Barat Dicky Saromi mengatakan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, nantinya bisa diakses oleh dua jalan tol yakni Tol Cikopo-Palimanan dan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuang.
"BIJB ini akan menjadi bandara unik karena di sana akan ada di pertemuan dua tol yakni Cipali dan Cisumdawu. Untuk Cisumdawu, mudah-mudahan seksi II pada 2016 beroperasi," kata Dicky Saromi, pada Seminar Nasional Pembangunan Bandara Kertajati, di Bandung, Kamis.
Ia mengatakan kedua tol ini akan menjadi gerbang wilayah timur karena dalam kebijakan tata ruang daerah Bandara Kertajati diprioritaskan melayani kebutuhan transportasi udara di bagian wilayah tersebut.
"Jadi BIJB ini masa depan jabar di wilayah timur. Dua tol bertemu dan ini masih sesuai dengan standar internasional karena dari Kertajati ke Bandung 50 kilometer atau satu jam. Jadi di bandara lain seperti di Singapura dan Malaysia juga seperti itu," katanya.
Pihaknya memastikan tidak hanya jalan tol yang akan menjadi akses bandara ini karena berdasarkan pembahasan dengan JICA beberapa tahun lalu saat mereka melakukan studi kereta cepat Jakarta Surabaya, muncul kemungkinan bahwa bandara tersebut juga diakses tol.
"Sekarang Pemprov Jabar sudah merancang agar keberadaan bandara di sana tidak merusak pengaturan tata ruang seperti yang terjadi di Karawang dan Bekasi. Harapan kami konsep sudah dimatangkan dan infrastruktur disiapkan sehingga terhindar dari penataan tata ruang yang tidak beraturan terutama di lahan aero city," katanya.
Ia menambahkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyakini keberadaan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka akan membuat wajah Jabar di bagian timur berubah.
Lebih lanjut ia mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan lahan seluas 3.200 hektare di sekitar Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati untuk kawasan pengembangan di sekitar bandara agar terhindar dari pembangunan yang tidak teratur.
Konsep Bandara Kertajati dilengkapi dengan aero city yakni suatu kota yang dirancang sejak awal untuk mendukung aktivitas transportasi udara sehingga kawasan di sekitar bandara disiapkan sebagai kawasan pengembangan dengan infrastruktur yang mendukung keberadaan bandara.
"Kami telah siapkan 3200 hektare, di sekitar bandara, pengambangan kawasan sekitar dan infrastrukturnya harus disiapkan, sehingga terhindar dari pembangunan yang tidàk beraturan," ujarnya.
Sedangkan untuk pembangunan bandara, ia menjelaskan, sekitar 1800 hektare lahan telah dibebaskan dan landasan pacu atau runn way tajap peryama sudah dibangun, dan pembangunan sisi darat akan diselesaikan.
Bandara Kertajati Bisa diakses Melalui Dua Tol
Kamis, 3 Desember 2015 18:43 WIB
